versi-teks-hunter-x-hunter-chapter-257
selamat datang di blog yang sederhana ini, Sebuah blog yang menyajikan versi teks Dragon Ball serta Info dari berbagai Anime dan Manga
Sabtu, 22 Juni 2013
Senin, 17 Juni 2013
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 213 bagian 5
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 4
"Pengundian akan segera dimulai, bukan.." ucap Krilin. Mereka kini berjalan menuju tempat pengundian. Semuanya tampak biasa saja, sampai tiba-tiba tampak dua orang aneh berdiri di depan mereka. Yang satunya berukuran fisik lebih tinggi, sementara yang satunya lebih kecil dan kakinya tak menyentuh tanah alias melayang.
Goku dan yang lainnya menghentikan langkah, dan musik latar yang mulanya ceria berubah menjadi menegangkan. "Hei, orang itu mengambang di udara.." ucap Videl ke Gohan.
Lelaki aneh berambut punk putih kulit ungu itu melayang menghampiri Goku dan yang lainnya. Lalu menyapa, "Selamat siang, kau Son Goku, kan??"
"Ba-bagaimana kau bisa tahu namaku??" Goku kaget.
"Aku sudah mendengar beberapa rumor tentangmu.." ucap lelaki misterius itu. "Aku jadi ingin melawanmu di sebuah pertandingan.." lanjutnya. "Aku juga berhasil lolos dalam babak penyisihan, aku harap kita bisa bertarung."
Goku tak mengatakan apapun, maseih kaget..
"Tentu saja, aku tak yakin apa aku bisa menang." ucap orang itu lagi. "Aku hanya ingin tahu seberapa kuat dirimu.." lanjutnya. Goku dan yang lainnya masih terdiam dan waspada. "Oh iya, boleh aku berjabat tangan denganmu??" lelaki misterius itu menglurukan tangannya.
"Ah?? iya, senang berkenalan denganmu.." Goku menjabat tangannya. Lelaki misterius beranting kuning itu tersenyum, dan kemudian mereka saling melepaskan tangan masing-masing. "Jadi begitu ya, rumor mengatakan kalau kau memiliki jiwa yang halus.."
Dari melayang orang itu menginjakkan kakinya di tanah, lalu membungkukkan badan. "Maaf sudah mengganggu.." ucapnya. Kemudian, ia bersama dengan rekannya yang lebih tinggi dan berambut panjang pergi.
"Siapa dia, Son??" Picollo penasaran.
"Aku tidak tahu." sahut Goku. "Tapi sepertinya, kita tak akan menang dengan mudah."
"Kau yakin?? Kelihatannya dia tak seperti orang kuat.." ucap Krilin. "Maksudku, menurutku dia itu hanya tampak seperti orang aneh.. itu saja.."
Bersambung ke Dragon Ball Z Episode 214
"Pengundian akan segera dimulai, bukan.." ucap Krilin. Mereka kini berjalan menuju tempat pengundian. Semuanya tampak biasa saja, sampai tiba-tiba tampak dua orang aneh berdiri di depan mereka. Yang satunya berukuran fisik lebih tinggi, sementara yang satunya lebih kecil dan kakinya tak menyentuh tanah alias melayang.
Goku dan yang lainnya menghentikan langkah, dan musik latar yang mulanya ceria berubah menjadi menegangkan. "Hei, orang itu mengambang di udara.." ucap Videl ke Gohan.
Lelaki aneh berambut punk putih kulit ungu itu melayang menghampiri Goku dan yang lainnya. Lalu menyapa, "Selamat siang, kau Son Goku, kan??"
"Ba-bagaimana kau bisa tahu namaku??" Goku kaget.
"Aku sudah mendengar beberapa rumor tentangmu.." ucap lelaki misterius itu. "Aku jadi ingin melawanmu di sebuah pertandingan.." lanjutnya. "Aku juga berhasil lolos dalam babak penyisihan, aku harap kita bisa bertarung."
Goku tak mengatakan apapun, maseih kaget..
"Tentu saja, aku tak yakin apa aku bisa menang." ucap orang itu lagi. "Aku hanya ingin tahu seberapa kuat dirimu.." lanjutnya. Goku dan yang lainnya masih terdiam dan waspada. "Oh iya, boleh aku berjabat tangan denganmu??" lelaki misterius itu menglurukan tangannya.
"Ah?? iya, senang berkenalan denganmu.." Goku menjabat tangannya. Lelaki misterius beranting kuning itu tersenyum, dan kemudian mereka saling melepaskan tangan masing-masing. "Jadi begitu ya, rumor mengatakan kalau kau memiliki jiwa yang halus.."
Dari melayang orang itu menginjakkan kakinya di tanah, lalu membungkukkan badan. "Maaf sudah mengganggu.." ucapnya. Kemudian, ia bersama dengan rekannya yang lebih tinggi dan berambut panjang pergi.
"Siapa dia, Son??" Picollo penasaran.
"Aku tidak tahu." sahut Goku. "Tapi sepertinya, kita tak akan menang dengan mudah."
"Kau yakin?? Kelihatannya dia tak seperti orang kuat.." ucap Krilin. "Maksudku, menurutku dia itu hanya tampak seperti orang aneh.. itu saja.."
Bersambung ke Dragon Ball Z Episode 214
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/dragon-ball-z-episode-213-bagian-5.html#ixzz2WV6ZTHGg
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 213 bagian 4
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 3
Dari luar, Goku dan yang lainnya bisa mendengar suara itu. "Oh, istirahat??"
"Aku lapar, kenapa kita tak makan saja dulu??" saran Krilin. Lalu saat mereka hendak masuk, tiba-tiba saja panitia mencegat. "Ah, maaf, hanya kontestan yang lolos babak penyisihan saja yang boleh masuk ke dalam." ucapnya.
"Haha, jadi hasilnya sudah keluar ya?? Tapi kurasa kami semua pasti lolos..." ucap Krilin. "Eh?? Tunggu sebentar, siapa nama kalian??" panitia melihat catatan kecilnya.
"Son Goku.."
"Krilin.."
"Nomor 18.."
"Vegeta.."
"Majunia.."
"Majunia??" Goku kaget saat mendengar Picollo menggunakan nama Majunia. "Akan buruk jika aku menggunakan nama Picollo.." jelas Picollo, terlebih masa lalunya kelam. "Hmm, benar juga.." ucap Goku.
"Ah!! kalian semua lolos, maafkan aku karena sudah mencegat kalian.." ucap panitia tadi. kemudian, Goku dan yang lainnya pun dipersilakan untuk masuk. "Oh iya, kalian juga boleh pergi kemana saja, asalkan datang pada pkl.13:00 nanti untuk mengambil undian pertandingan."
"Hmm, setengah dua ya?? berarti dua puluh menit lagi.." mereka semua lalu masuk. "Yah, tapi selain kita dan Gohan, sepertinya tak ada yang perlu dikhawatirkan... kita pasti akan mendapat semua hadiah uangnya."
"Haha, aku bingung bagaimana menggunakan uang itu di akhirat nanti.." ucap Goku. "Hei, oh iya Goku, ada di sana itu ada yang menarik??"
"Yah, kurasa begitu.. Krilin, apa kau juga ingin pergi ke sana??"
"Tidak, aku sekarang sedang sangat bahagia, kau tahu.." ucap Krilin. "Iya kan??"
"Bodoh.." wajah nomor 18 memerah.
Di ruangannya, tampak beberapa wartawan telah mengerumuni Trunks. "Selamat atas kemenanganmu, kau sangat kuat, Trunks-kun.." ucap wartawan.
"Jenis latihan apa yang kau lakukan??"
"Sayang sekali ya semua kamera TV rusak.."
Trunks hanya diam.
"Siapa yang paling bahagia atas kemenanganmu??" tanya wartawan lagi.
"Apa kesanmu setelah bertarung melawan sang juara dunia Mr.Satan??"
Trunks masih diam. lalu, "Ah!! Mr.Satan datang!!" sambil menunjuk ke sembarang arah. Wartawan menoleh, lalu Trunks bersama dengan Goten langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur.
Beberapa wartawan akhirnya menyadari hal itu. Lalu sebelum mereka terlalu jauh, para wartawan berteriak, "Trunks-kun!! Kami akan meawancaraimu lagi nanti!!"
Trunks dan Goten lalu bersembunyi di balik semak-semak. "Mereka sangat mengganggu.." ucap Trunks. "Humm... hei Trunks-kun, kau benar-benar akan memberikan mainanmu, kan??" Goten masih ingat dengan janji Trunks.
"Ya, tentu saja, tapi tetap saja da yang tidak memuaskan, kan..."
"Heh??"
"Goten, apa kau tidak ingin bertarung dengan orang dewasa??"
"Hmm?? tentu aku ingin.." sahut Goten.
Trunks lalu memikirkan sesuatu.
Di sisi Goku, kini ia dan rekan-rekannya telah berada di suatu rumah makan. Goku dan yang lainnya memakan masakan yang disediakan dengan sangat lahap. Meski, yang bersemangat untuk makan tampaknya hanya Goku dan Vegeta. Tiga sisanya hanya diam menonton kerakusan mereka berdua.
"Hei, apa kalian yakin tak apa-apa makan sebanyak itu sebelum pertandingan??" ucap Picollo. "Jadi orang mati bisa lapar juga ya??" ucap Krilin.
"Selama di akhirat, tak peduli apakah kau makan ataupun tidak, itu tak masalah, tapi jujur makanan di sini lezat sekali.." ucap Goku.
"Ah.. itu dia mereka.." Gohan datang bersama dengan Videl. "Ooh, Gohan, bagaimana hasilnya??" tanya Goku. "Ah, Trunks-kun menang, sepertinya Mr.Satan sengaja mengalah.." ucap Gohan.
"Hmmm, dengan sengaja...?? bisa ditebak, haha.." ucap Krilin.
"Apa maksudmu????" Videl tak mengerti, dan Gohan langsung membekap mulut Krilin. "T-tidak usah dipikirkan!!" ucap Gohan.
"Stt, Krilin-san, jangan bicara sembarangan.." bisik Gohan. "Aku tahu.. aku tahu.." ucap Krilin, sementara Videl masih saja tampak bingung.
"Oh iya, Gohan, kami juga sudah memesankan makanan untukmu, kau akan makan, kan??"
"Y-ya, selamat makan.." Gohan pun makan bersama-sama dengan ayahnya. Dan makin lama, makin banyak tumpukan piring yang berserakkan. "Lezat sekali.." ucap Gohan.
"Ada apa dengan orang-orang ini??" dalam hati Videl terus bertanya-tanya.
"Luar biasa.. apa semua orang saiya seperti ini??" ucap Krilin.
"Orang saiya???" Videl semakin bertanya-tanya.
"Krilin-san!!" Gohan mengingatkan.
"A-aku tak mengatakan apa-apa!!" ucap krilin.
Puas dengan makanan itu, mereka pun keluar dari tempat makan itu. "Oh iya, kau tak makan apa-apa, apa kau diet??" tanya Gohan ke Videl.
"Pengundian akan segera dimulai, bukan.." ucap Krilin. Mereka kini berjalan menuju tempat pengundian. Semuanya tampak biasa saja, sampai tiba-tiba tampak dua orang aneh berdiri di depan mereka. Yang satunya berukuran fisik lebih tinggi, sementara yang satunya lebih kecil dan kakinya tak menyentuh tanah alias melayang.
Goku dan yang lainnya menghentikan langkah, dan musik latar yang mulanya ceria berubah menjadi menegangkan. "Hei, orang itu mengambang di udara.." ucap Videl ke Gohan.
Lelaki aneh berambut punk putih kulit ungu itu melayang menghampiri Goku dan yang lainnya. Lalu menyapa, "Selamat siang, kau Son Goku, kan??"
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 5
Dari luar, Goku dan yang lainnya bisa mendengar suara itu. "Oh, istirahat??"
"Aku lapar, kenapa kita tak makan saja dulu??" saran Krilin. Lalu saat mereka hendak masuk, tiba-tiba saja panitia mencegat. "Ah, maaf, hanya kontestan yang lolos babak penyisihan saja yang boleh masuk ke dalam." ucapnya.
"Haha, jadi hasilnya sudah keluar ya?? Tapi kurasa kami semua pasti lolos..." ucap Krilin. "Eh?? Tunggu sebentar, siapa nama kalian??" panitia melihat catatan kecilnya.
"Son Goku.."
"Krilin.."
"Nomor 18.."
"Vegeta.."
"Majunia.."
"Majunia??" Goku kaget saat mendengar Picollo menggunakan nama Majunia. "Akan buruk jika aku menggunakan nama Picollo.." jelas Picollo, terlebih masa lalunya kelam. "Hmm, benar juga.." ucap Goku.
"Ah!! kalian semua lolos, maafkan aku karena sudah mencegat kalian.." ucap panitia tadi. kemudian, Goku dan yang lainnya pun dipersilakan untuk masuk. "Oh iya, kalian juga boleh pergi kemana saja, asalkan datang pada pkl.13:00 nanti untuk mengambil undian pertandingan."
"Hmm, setengah dua ya?? berarti dua puluh menit lagi.." mereka semua lalu masuk. "Yah, tapi selain kita dan Gohan, sepertinya tak ada yang perlu dikhawatirkan... kita pasti akan mendapat semua hadiah uangnya."
"Haha, aku bingung bagaimana menggunakan uang itu di akhirat nanti.." ucap Goku. "Hei, oh iya Goku, ada di sana itu ada yang menarik??"
"Yah, kurasa begitu.. Krilin, apa kau juga ingin pergi ke sana??"
"Tidak, aku sekarang sedang sangat bahagia, kau tahu.." ucap Krilin. "Iya kan??"
"Bodoh.." wajah nomor 18 memerah.
Di ruangannya, tampak beberapa wartawan telah mengerumuni Trunks. "Selamat atas kemenanganmu, kau sangat kuat, Trunks-kun.." ucap wartawan.
"Jenis latihan apa yang kau lakukan??"
"Sayang sekali ya semua kamera TV rusak.."
Trunks hanya diam.
"Siapa yang paling bahagia atas kemenanganmu??" tanya wartawan lagi.
"Apa kesanmu setelah bertarung melawan sang juara dunia Mr.Satan??"
Trunks masih diam. lalu, "Ah!! Mr.Satan datang!!" sambil menunjuk ke sembarang arah. Wartawan menoleh, lalu Trunks bersama dengan Goten langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur.
Beberapa wartawan akhirnya menyadari hal itu. Lalu sebelum mereka terlalu jauh, para wartawan berteriak, "Trunks-kun!! Kami akan meawancaraimu lagi nanti!!"
Trunks dan Goten lalu bersembunyi di balik semak-semak. "Mereka sangat mengganggu.." ucap Trunks. "Humm... hei Trunks-kun, kau benar-benar akan memberikan mainanmu, kan??" Goten masih ingat dengan janji Trunks.
"Ya, tentu saja, tapi tetap saja da yang tidak memuaskan, kan..."
"Heh??"
"Goten, apa kau tidak ingin bertarung dengan orang dewasa??"
"Hmm?? tentu aku ingin.." sahut Goten.
Trunks lalu memikirkan sesuatu.
Di sisi Goku, kini ia dan rekan-rekannya telah berada di suatu rumah makan. Goku dan yang lainnya memakan masakan yang disediakan dengan sangat lahap. Meski, yang bersemangat untuk makan tampaknya hanya Goku dan Vegeta. Tiga sisanya hanya diam menonton kerakusan mereka berdua.
"Hei, apa kalian yakin tak apa-apa makan sebanyak itu sebelum pertandingan??" ucap Picollo. "Jadi orang mati bisa lapar juga ya??" ucap Krilin.
"Selama di akhirat, tak peduli apakah kau makan ataupun tidak, itu tak masalah, tapi jujur makanan di sini lezat sekali.." ucap Goku.
"Ah.. itu dia mereka.." Gohan datang bersama dengan Videl. "Ooh, Gohan, bagaimana hasilnya??" tanya Goku. "Ah, Trunks-kun menang, sepertinya Mr.Satan sengaja mengalah.." ucap Gohan.
"Hmmm, dengan sengaja...?? bisa ditebak, haha.." ucap Krilin.
"Apa maksudmu????" Videl tak mengerti, dan Gohan langsung membekap mulut Krilin. "T-tidak usah dipikirkan!!" ucap Gohan.
"Stt, Krilin-san, jangan bicara sembarangan.." bisik Gohan. "Aku tahu.. aku tahu.." ucap Krilin, sementara Videl masih saja tampak bingung.
"Oh iya, Gohan, kami juga sudah memesankan makanan untukmu, kau akan makan, kan??"
"Y-ya, selamat makan.." Gohan pun makan bersama-sama dengan ayahnya. Dan makin lama, makin banyak tumpukan piring yang berserakkan. "Lezat sekali.." ucap Gohan.
"Ada apa dengan orang-orang ini??" dalam hati Videl terus bertanya-tanya.
"Luar biasa.. apa semua orang saiya seperti ini??" ucap Krilin.
"Orang saiya???" Videl semakin bertanya-tanya.
"Krilin-san!!" Gohan mengingatkan.
"A-aku tak mengatakan apa-apa!!" ucap krilin.
Puas dengan makanan itu, mereka pun keluar dari tempat makan itu. "Oh iya, kau tak makan apa-apa, apa kau diet??" tanya Gohan ke Videl.
"Pengundian akan segera dimulai, bukan.." ucap Krilin. Mereka kini berjalan menuju tempat pengundian. Semuanya tampak biasa saja, sampai tiba-tiba tampak dua orang aneh berdiri di depan mereka. Yang satunya berukuran fisik lebih tinggi, sementara yang satunya lebih kecil dan kakinya tak menyentuh tanah alias melayang.
Goku dan yang lainnya menghentikan langkah, dan musik latar yang mulanya ceria berubah menjadi menegangkan. "Hei, orang itu mengambang di udara.." ucap Videl ke Gohan.
Lelaki aneh berambut punk putih kulit ungu itu melayang menghampiri Goku dan yang lainnya. Lalu menyapa, "Selamat siang, kau Son Goku, kan??"
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 5
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/dragon-ball-z-episode-213-bagian-4.html#ixzz2WV69CBc8
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 213 bagian 3
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 2
"Tidak apa-apa, Mr.Satan akan segera bertarung!!" teriak pembawa acara pada para penonton yang sempat kaget mendengar berita tadi. Pertarungan sebentar lagi akan dimulai, namun Satan masih saja terus berpikir untuk mencari akal. "Apa yang harus kulakukan?? Apa yang bisa kulakukan?? Jika aku kalah melawan anak kecil, maka reputasiku akan rusak.."
"Baiklah!!" Mr.Satan mendapat suatu ide. "Karena lawanku anak kecil, aku bisa berpura-pura kalau aku mengalah!!" pikirnya. "Bagus, itulah yang akan kulakukan.."
"Baik, dengan ini pertandingan kunyatakan dimu..."
"Tunggu sebentar!!" cegat Mr.Satan. Untuk kedua kalinya Satan kembali berlari menghampiri Trunks, lalu bernegosiasi dengannya.
"Trunks-kun, dengar.. kalau dipikir-pikir, kau tak harus menunjukkan kekuatanmu agar penonton terkesan, kan??"
"Terkesan??"
"Itu benar.." bisik Satan. "Saat pertandingan dimulai, kau hanya perlu memukulku, sang juara, dengan lembut di wajahku. Ini sempurna. Seperti ini.." Mr.Satan memberi contoh. "nah, kau mengerti kan, tak perlu sekuat tenaga, oke??"
"Aku mengerti. Dengan lembut, kan??"
"Hehe.." Mr.satan tertawa. Lalu, dengan rasa lega ia berkata pada pembawa acara, "Baiklah, kami bisa mulai sekarang.. hahaha!! Anak ini hanya ingin tanda tanganku, jadi aku bilang aku akan memberikannya nanti setelah ini selesai.."
"Ah, jadi begitu ya... baik... ini pasti akan seru, dan dengan ini pertandingan antara juara divisi Junior, Trunks melawan Mr.satan dimulai!!!"
"Baiklah!! Datanglah padaku!!!" Mr.Satan bersiap-siap. Ia lalu menjulurkan wajahnya.
"Ooh!! Mr.satan menjulurkan wajahnya seolah-olah berkata pukul aku!!" ucap pembawa acara. "Ketenangan seperti ini, tak diragukan lagi, itulah Mr.Satan!!!"
"Uwooo!!!" para penonton berteriak. "Haha, anak itu beruntung sekali, Mr.Satan memberinya kesempatan.." ucap penonton.
Di sisi Trunks, ia bersiap-siap, bersiap... dan kemudian melancarkan satu pukulan yang Buakkkssss!!!! Mr.Satan terpental hingga menabrak dinding pembatas. Para penonton terdiam. Mr.Satan rebah di tanah.
"P-P-Papa..." Videl kaget.
"B-bodoh, harusnya kau mengontrol pukulanmu..." ucap Gohan kesal.
Bahkan Trunks sendiri kaget lawannya akan terpental semudah itu. Lalu, secara mengejutkan, Mr.satan mampu untuk bangkit kembali. "Kau memukulku!! Kau sangat kuat, aduuh, aku kesakitan!!!!"
Mr.Satan berpura-pura kesakitan meski sebenarnya ia sakit beneran.
"Keluar arena, pemenangnya adalah Trunks!!" teriak pembawa acara.
"Haha, dia pasti melakukannya dengan sengaja.." ucap penonton.
"Itulah Mr.Satan!!" ucap penonton lainnya.
"Kerja bagus, juara dunia!!"
Mr.Satan melambai-lambaikan tangannya dan kemudian berjalan menuju ruangannya. "Ahaha.." ajudan Satan menyambutnya. "Hebat, acting anda tadi benar-benar meyakinkan.." ucapnya. "Ya.. dan sepertinya aku harus beristirahat di ruang tunggu sekarang.."
Di arena, Trunks masih shock. "A-apa dia itu memang beneran kuat??"
Sesampainya Mr.satan di ruangannya, di tempat yang hanya ada dirinya sendiri, ia langsung berteriak kesakitan. Semua rasa sakit yang ditahannya tadi ditumpahkannya semua saat ini. "Aduuuh!! Sakit!!! Dasar anak bodoh, kubilang kan dengan lembut!! Dasar bodoh!!" umpatnya.
Kembali ke arena, "Selamat Trunks, kau bahkan lebih kuat dari juara dunia.." ucap pembawa acara. "Dan sekarang, sebelum kita memulai Tenkaichi Budokai untuk divisi senior, kita akan beristirahat selama tiga puluh menit!! Divisi senior akan dimulai pada sekitar pkl. 13:40, jadi sampai saat itu kami harap kalian semua bersabar terlebih dahulu.."
Dari luar, Goku dan yang lainnya bisa mendengar suara itu. "Oh, istirahat??"
"Aku lapar, kenapa kita tak makan saja dulu??" saran Krilin. Lalu saat mereka hendak masuk, tiba-tiba saja panitia mencegat. "Ah, maaf, hanya kontestan yang lolos babak penyisihan saja yang boleh masuk ke dalam." ucapnya.
"Haha, jadi hasilnya sudah keluar ya?? Tapi kurasa kami semua pasti lolos..." ucap Krilin. "Eh?? Tunggu sebentar, siapa nama kalian??" panitia melihat catatan kecilnya.
"Son Goku.."
"Krilin.."
"Nomor 18.."
"Vegeta.."
"Majunia.."
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 4
"Tidak apa-apa, Mr.Satan akan segera bertarung!!" teriak pembawa acara pada para penonton yang sempat kaget mendengar berita tadi. Pertarungan sebentar lagi akan dimulai, namun Satan masih saja terus berpikir untuk mencari akal. "Apa yang harus kulakukan?? Apa yang bisa kulakukan?? Jika aku kalah melawan anak kecil, maka reputasiku akan rusak.."
"Baiklah!!" Mr.Satan mendapat suatu ide. "Karena lawanku anak kecil, aku bisa berpura-pura kalau aku mengalah!!" pikirnya. "Bagus, itulah yang akan kulakukan.."
"Baik, dengan ini pertandingan kunyatakan dimu..."
"Tunggu sebentar!!" cegat Mr.Satan. Untuk kedua kalinya Satan kembali berlari menghampiri Trunks, lalu bernegosiasi dengannya.
"Trunks-kun, dengar.. kalau dipikir-pikir, kau tak harus menunjukkan kekuatanmu agar penonton terkesan, kan??"
"Terkesan??"
"Itu benar.." bisik Satan. "Saat pertandingan dimulai, kau hanya perlu memukulku, sang juara, dengan lembut di wajahku. Ini sempurna. Seperti ini.." Mr.Satan memberi contoh. "nah, kau mengerti kan, tak perlu sekuat tenaga, oke??"
"Aku mengerti. Dengan lembut, kan??"
"Hehe.." Mr.satan tertawa. Lalu, dengan rasa lega ia berkata pada pembawa acara, "Baiklah, kami bisa mulai sekarang.. hahaha!! Anak ini hanya ingin tanda tanganku, jadi aku bilang aku akan memberikannya nanti setelah ini selesai.."
"Ah, jadi begitu ya... baik... ini pasti akan seru, dan dengan ini pertandingan antara juara divisi Junior, Trunks melawan Mr.satan dimulai!!!"
"Baiklah!! Datanglah padaku!!!" Mr.Satan bersiap-siap. Ia lalu menjulurkan wajahnya.
"Ooh!! Mr.satan menjulurkan wajahnya seolah-olah berkata pukul aku!!" ucap pembawa acara. "Ketenangan seperti ini, tak diragukan lagi, itulah Mr.Satan!!!"
"Uwooo!!!" para penonton berteriak. "Haha, anak itu beruntung sekali, Mr.Satan memberinya kesempatan.." ucap penonton.
Di sisi Trunks, ia bersiap-siap, bersiap... dan kemudian melancarkan satu pukulan yang Buakkkssss!!!! Mr.Satan terpental hingga menabrak dinding pembatas. Para penonton terdiam. Mr.Satan rebah di tanah.
"P-P-Papa..." Videl kaget.
"B-bodoh, harusnya kau mengontrol pukulanmu..." ucap Gohan kesal.
Bahkan Trunks sendiri kaget lawannya akan terpental semudah itu. Lalu, secara mengejutkan, Mr.satan mampu untuk bangkit kembali. "Kau memukulku!! Kau sangat kuat, aduuh, aku kesakitan!!!!"
Mr.Satan berpura-pura kesakitan meski sebenarnya ia sakit beneran.
"Keluar arena, pemenangnya adalah Trunks!!" teriak pembawa acara.
"Haha, dia pasti melakukannya dengan sengaja.." ucap penonton.
"Itulah Mr.Satan!!" ucap penonton lainnya.
"Kerja bagus, juara dunia!!"
Mr.Satan melambai-lambaikan tangannya dan kemudian berjalan menuju ruangannya. "Ahaha.." ajudan Satan menyambutnya. "Hebat, acting anda tadi benar-benar meyakinkan.." ucapnya. "Ya.. dan sepertinya aku harus beristirahat di ruang tunggu sekarang.."
Di arena, Trunks masih shock. "A-apa dia itu memang beneran kuat??"
Sesampainya Mr.satan di ruangannya, di tempat yang hanya ada dirinya sendiri, ia langsung berteriak kesakitan. Semua rasa sakit yang ditahannya tadi ditumpahkannya semua saat ini. "Aduuuh!! Sakit!!! Dasar anak bodoh, kubilang kan dengan lembut!! Dasar bodoh!!" umpatnya.
Kembali ke arena, "Selamat Trunks, kau bahkan lebih kuat dari juara dunia.." ucap pembawa acara. "Dan sekarang, sebelum kita memulai Tenkaichi Budokai untuk divisi senior, kita akan beristirahat selama tiga puluh menit!! Divisi senior akan dimulai pada sekitar pkl. 13:40, jadi sampai saat itu kami harap kalian semua bersabar terlebih dahulu.."
Dari luar, Goku dan yang lainnya bisa mendengar suara itu. "Oh, istirahat??"
"Aku lapar, kenapa kita tak makan saja dulu??" saran Krilin. Lalu saat mereka hendak masuk, tiba-tiba saja panitia mencegat. "Ah, maaf, hanya kontestan yang lolos babak penyisihan saja yang boleh masuk ke dalam." ucapnya.
"Haha, jadi hasilnya sudah keluar ya?? Tapi kurasa kami semua pasti lolos..." ucap Krilin. "Eh?? Tunggu sebentar, siapa nama kalian??" panitia melihat catatan kecilnya.
"Son Goku.."
"Krilin.."
"Nomor 18.."
"Vegeta.."
"Majunia.."
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 4
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/dragon-ball-z-episode-213-bagian-3.html#ixzz2WV5hZInF
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 213 bagian 2
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 1
"Hahaha!! Jadi kau orangnya ya!??" Mr.satan menunjuk ke arah Trunks, meski sudah dari jauh-jauh sebelumnya dia tahu kalau memang dialah yang akan menjadi lawannya.
Di sisi Bulma, Chichi, dan yang lainnya, mereka cuma bisa terdiam dan bertanya-tanya apa yang akan Mr.Satan lakukan dalam situasi seperti ini..
Mr.Satan masih saja berpose layaknya juara, meski tak bisa ditutupi tubuhnya terus saja gemetaran. "A-apa yang harus kulakukan?? Jika ini mimpi, aku harus segera bangun!!" pikirnya.
"Orang tua ini juara dunia??" dalam hati Trunks bertanya-tanya. Ia tak habis pikir dengan kenyataan yang ada. "Aku tak percaya. Apa mungkin dia lebih kuat dari ayahku??"
"Trunks-kun!! Berjuanglah sekuat tenaga!!" dukung Goten. "D-diam!! dia tak harus berjuang sekuat tenaga di sini.." ucap Mr.Satan. "Eh??" Goten kaget.
Di sisi Krilin dan yang lainnya, tampaknya mereka tak terlalu tertarik untuk menyaksikan ini. "Bagaimana kalau kita kembali saja?? Sepertinya babak pendahuluan untuk kita akan segera dimulai.." ucap Krilin. "Kau benar, baiklah.." ucap Goku, dan kemudian mereka pergi.
"Tunggu!!" cegat Videl. "Anak di sana itu salah satu dari kalian, kan?? Dia akan melawan Mr.Satan!! Apa kalian tak ingin menontonnya??"
"A-ah, iya, mungkin ini akan menjadi pertarungan yang hebat.." Gohan mencoba untuk menghibur Videl. Tapi, "Baiklah, biar kami saja yang pergi.." Goku dan yang lainnya tetap pergi.
Di arena...
Batss!!! Mr.Satan melepas jubahnya, sabuk juaranya, dan kemudian mengenakan sabuk putihnya. Mr.Satan lalu melakukan berbagai aksi semacam pemanasan, yang meski membuat penonton takjub tapi Trunks sama sekali tak kaget. "Apanya yang luar biasa dari dia?? Apa dia menyembunyikan kekuatannya?? Bagaimanapun dia juara dunia.." ucap Trunks dalam hati.
"Baiklah..." giliran Trunks yang melakukan pemanasan. Melihat hal itu, Mr.Satan kaget bukan main dan semakin ketakutan.
"H-hei.. apa yang kau lakukan?? Pertandingan ini cuma untuk hiburan.." Mr.Satan menghampiri Trunks. "Se-seharusnya kau tak perlu serius, buat ini jadi menyenangkan.."
"Tidak... aku akan melakukannya sekuat yang kubisa." ucap Trunks. Dan harapan Mr.Satan pun lenyap. Tidak, dia masih mencoba untuk menghasut Trunks. "Bo-bodoh, santai saja, ini kan cuma main-main saja!!"
"Tidak mau.." ucap Trunks. "Bo-bocah keras kepala, seperti anak kecil saja.." ucap Satan. "Aku memang anak kecil." ucap Trunks.
"A-anu, apa kalian berdua sudah siap?? Ayo kita mulai.." ucap pembawa acara.
Di sisi penonton, tampak beberapa dari mereka sedang berbincang-bincang. "Anak itu memang kuat, tapi Mr.Satan pasti lebih kuat lagi, kan??"
"Tentu saja, dia kan yang mengalahkan Cell.." ucap yang lain.
"Trunks-kun!! Ayo!!" dukung Bulma dari tempatnya.
Di arena, Mr.Satan mash gemetaran. "Apa yang harus kulakukan??" Mr.Satan terus memikirkan hal itu dan kemudian, "A-aku tahu!!" pikir Mr.Satan dan kemudian tiba-tiba ia memegangi kakinya. "A-aduuhh!!!"
Mr.Satan berpura-pura sakit. "Ooh, Mr.Satan!! Apa yang terjadi!??" tanya pembawa acara. "Mr.Satan, apa anda baik-baik saja???"
"Ketika melawan Cell, lututku terluka, dan sekarang..."
"Eeh?? Jadi kau sempat mengalami cedera??"
"Y-ya, aku memang merahasiakannya, tapi itulah yang sebenarnya terjadi.." ucap Mr.Satan. "Sangat disayangkan, luka lamaku di saat seperti ini.."
"Tenang saja, di sini ada dokter, aku akan memintanya untuk memeriksamu.." ucap pembawa acara. Mr.Satan kaget, dan tiba-tiba saja ia berdiri. "Tidak perlu, sepertinya aku sudah baikkan sekarang. Aku bisa bertarung lagi. Aku juara dunia, jadi ini tak akan jadi masalah." ucapnya.
"Apa anda yakin??"
"Tentu saja."
"Tidak apa-apa, Mr.Satan akan segera bertarung!!" teriak pembawa acara pada para penonton yang sempat kaget mendengar berita tadi. Pertarungan sebentar lagi akan dimulai, namun Satan masih saja terus berpikir untuk mencari akal. "Apa yang harus kulakukan?? Apa yang bisa kulakukan?? Jika aku kalah melawan anak kecil, maka reputasiku akan rusak.."
"Baiklah!!" Mr.Satan mendapat suatu ide. "Karena lawanku anak kecil, aku bisa berpura-pura kalau aku mengalah!!" pikirnya. "Bagus, itulah yang akan kulakukan.."
"Baik, dengan ini pertandingan kunyatakan dimu..."
"Tunggu sebentar!!" cegat Mr.Satan. Untuk kedua kalinya Satan kembali berlari menghampiri Trunks, lalu bernegosiasi dengannya.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 3
"Hahaha!! Jadi kau orangnya ya!??" Mr.satan menunjuk ke arah Trunks, meski sudah dari jauh-jauh sebelumnya dia tahu kalau memang dialah yang akan menjadi lawannya.
Di sisi Bulma, Chichi, dan yang lainnya, mereka cuma bisa terdiam dan bertanya-tanya apa yang akan Mr.Satan lakukan dalam situasi seperti ini..
Mr.Satan masih saja berpose layaknya juara, meski tak bisa ditutupi tubuhnya terus saja gemetaran. "A-apa yang harus kulakukan?? Jika ini mimpi, aku harus segera bangun!!" pikirnya.
"Orang tua ini juara dunia??" dalam hati Trunks bertanya-tanya. Ia tak habis pikir dengan kenyataan yang ada. "Aku tak percaya. Apa mungkin dia lebih kuat dari ayahku??"
"Trunks-kun!! Berjuanglah sekuat tenaga!!" dukung Goten. "D-diam!! dia tak harus berjuang sekuat tenaga di sini.." ucap Mr.Satan. "Eh??" Goten kaget.
Di sisi Krilin dan yang lainnya, tampaknya mereka tak terlalu tertarik untuk menyaksikan ini. "Bagaimana kalau kita kembali saja?? Sepertinya babak pendahuluan untuk kita akan segera dimulai.." ucap Krilin. "Kau benar, baiklah.." ucap Goku, dan kemudian mereka pergi.
"Tunggu!!" cegat Videl. "Anak di sana itu salah satu dari kalian, kan?? Dia akan melawan Mr.Satan!! Apa kalian tak ingin menontonnya??"
"A-ah, iya, mungkin ini akan menjadi pertarungan yang hebat.." Gohan mencoba untuk menghibur Videl. Tapi, "Baiklah, biar kami saja yang pergi.." Goku dan yang lainnya tetap pergi.
Di arena...
Batss!!! Mr.Satan melepas jubahnya, sabuk juaranya, dan kemudian mengenakan sabuk putihnya. Mr.Satan lalu melakukan berbagai aksi semacam pemanasan, yang meski membuat penonton takjub tapi Trunks sama sekali tak kaget. "Apanya yang luar biasa dari dia?? Apa dia menyembunyikan kekuatannya?? Bagaimanapun dia juara dunia.." ucap Trunks dalam hati.
"Baiklah..." giliran Trunks yang melakukan pemanasan. Melihat hal itu, Mr.Satan kaget bukan main dan semakin ketakutan.
"H-hei.. apa yang kau lakukan?? Pertandingan ini cuma untuk hiburan.." Mr.Satan menghampiri Trunks. "Se-seharusnya kau tak perlu serius, buat ini jadi menyenangkan.."
"Tidak... aku akan melakukannya sekuat yang kubisa." ucap Trunks. Dan harapan Mr.Satan pun lenyap. Tidak, dia masih mencoba untuk menghasut Trunks. "Bo-bodoh, santai saja, ini kan cuma main-main saja!!"
"Tidak mau.." ucap Trunks. "Bo-bocah keras kepala, seperti anak kecil saja.." ucap Satan. "Aku memang anak kecil." ucap Trunks.
"A-anu, apa kalian berdua sudah siap?? Ayo kita mulai.." ucap pembawa acara.
Di sisi penonton, tampak beberapa dari mereka sedang berbincang-bincang. "Anak itu memang kuat, tapi Mr.Satan pasti lebih kuat lagi, kan??"
"Tentu saja, dia kan yang mengalahkan Cell.." ucap yang lain.
"Trunks-kun!! Ayo!!" dukung Bulma dari tempatnya.
Di arena, Mr.Satan mash gemetaran. "Apa yang harus kulakukan??" Mr.Satan terus memikirkan hal itu dan kemudian, "A-aku tahu!!" pikir Mr.Satan dan kemudian tiba-tiba ia memegangi kakinya. "A-aduuhh!!!"
Mr.Satan berpura-pura sakit. "Ooh, Mr.Satan!! Apa yang terjadi!??" tanya pembawa acara. "Mr.Satan, apa anda baik-baik saja???"
"Ketika melawan Cell, lututku terluka, dan sekarang..."
"Eeh?? Jadi kau sempat mengalami cedera??"
"Y-ya, aku memang merahasiakannya, tapi itulah yang sebenarnya terjadi.." ucap Mr.Satan. "Sangat disayangkan, luka lamaku di saat seperti ini.."
"Tenang saja, di sini ada dokter, aku akan memintanya untuk memeriksamu.." ucap pembawa acara. Mr.Satan kaget, dan tiba-tiba saja ia berdiri. "Tidak perlu, sepertinya aku sudah baikkan sekarang. Aku bisa bertarung lagi. Aku juara dunia, jadi ini tak akan jadi masalah." ucapnya.
"Apa anda yakin??"
"Tentu saja."
"Tidak apa-apa, Mr.Satan akan segera bertarung!!" teriak pembawa acara pada para penonton yang sempat kaget mendengar berita tadi. Pertarungan sebentar lagi akan dimulai, namun Satan masih saja terus berpikir untuk mencari akal. "Apa yang harus kulakukan?? Apa yang bisa kulakukan?? Jika aku kalah melawan anak kecil, maka reputasiku akan rusak.."
"Baiklah!!" Mr.Satan mendapat suatu ide. "Karena lawanku anak kecil, aku bisa berpura-pura kalau aku mengalah!!" pikirnya. "Bagus, itulah yang akan kulakukan.."
"Baik, dengan ini pertandingan kunyatakan dimu..."
"Tunggu sebentar!!" cegat Mr.Satan. Untuk kedua kalinya Satan kembali berlari menghampiri Trunks, lalu bernegosiasi dengannya.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 3
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/dragon-ball-z-episode-213-bagian-2.html#ixzz2WV5JcxEr
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 213 bagian 1
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 212
Setelah Trunks memenangkan divisi junior, maka kini giliran dirinya akan diberi kesempatan untuk melawan Mr.Satan. Untuk itu, pembawa acara pun berteriak, "Mr.Satan, sang juara akan segera muncul!! Berapa lamakah Trunks bisa bertahan melawannya!??"
Trunks telah siap menunggu di arena sementara Satan masih belum juga muncul. Orang-orang berteriak, para penonton berteriak memanggil-manggil nama Satan seraya memberi dukungan, "Satan!! Satan!! Satan!!"
Di tempatnya sekarang berada, di balik gerbang menuju arena, Mr.Satan masalah masih terlihat ketakutan. "Anda tahu, anak kecil itu lumayan kuat.." ucap salah seorang ajudan Satan yang berada di sebelahnya. "Aku tak mengira kalau bahkan Mr.Satan real menunggu untuk ini.."
"Ja-jadi dia serius akan melawanku??" Mr.Satan semakin terlihat panik, namun sebisa mungkin ia menyembunyikan hal itu.
"Jangan bercanda.." ucap ajudannya. "Ahaha, iya, akucuma bercanda, haha.." Mr.Satan berusaha untuk tertawa, dan kemudian mereka tertawa bersama-sama.
"Apa yang harus kulakukan?? Aku akan mati!!" ucap Satan dalam hati. Satan benar-benar tak tahu harus berbuat apa sekarang ini. Ia tak pernah menyangka kalau semuanya akan menjadi seperti sekarang ini.
Di sisi Trunks, pembawa acara sempat menawarinya untuk beristirahat dulu. "Apa kau tak ingin beristirahat sebentar??"
"Aku baik-baik saja.." kondisi Trunks tak terlalu down setelah babak Final sebelumnya, apalagi lawannya Mr.Satan, jadi tak perlu sampai beristirahat segala.
"Baiklah, kalau begitu langsung saja kita panggilkan, Mr.Satan!!!" teriak pembawa acara. "Selamat berjuang, Mr.Satan.." ajudan Satan mendorongnya. Lalu secara terpaksa, dengan langkah takut-takut, Mr.Satan pun memasukki arena.
"Itu dia Mr.Satan!!!"
"Sang juara!!" teriak penonton.
Mendengar sorakan seperti itu Mr.Satan tak mau terlihat takut dan kemudian langsung mengarahkan kedua tangannya ke atas sambil berteriak, "Yeaaahhh!!! Mana anak muda yang sudah menantang juara dunia, Mr.Satan??"
Para penonton terus menyorakkan namanya.
"Hahaha!! Jadi kau orangnya ya!??" Mr.satan menunjuk ke arah Trunks, meski sudah dari jauh-jauh sebelumnya dia tahu kalau memang dialah yang akan menjadi lawannya.
Di sisi Bulma, Chichi, dan yang lainnya, mereka cuma bisa terdiam dan bertanya-tanya apa yang akan Mr.Satan lakukan dalam situasi seperti ini..
Mr.Satan masih saja berpose layaknya juara, meski tak bisa ditutupi tubuhnya terus saja gemetaran. "A-apa yang harus kulakukan?? Jika ini mimpi, aku harus segera bangun!!" pikirnya.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 2
Setelah Trunks memenangkan divisi junior, maka kini giliran dirinya akan diberi kesempatan untuk melawan Mr.Satan. Untuk itu, pembawa acara pun berteriak, "Mr.Satan, sang juara akan segera muncul!! Berapa lamakah Trunks bisa bertahan melawannya!??"
Trunks telah siap menunggu di arena sementara Satan masih belum juga muncul. Orang-orang berteriak, para penonton berteriak memanggil-manggil nama Satan seraya memberi dukungan, "Satan!! Satan!! Satan!!"
Di tempatnya sekarang berada, di balik gerbang menuju arena, Mr.Satan masalah masih terlihat ketakutan. "Anda tahu, anak kecil itu lumayan kuat.." ucap salah seorang ajudan Satan yang berada di sebelahnya. "Aku tak mengira kalau bahkan Mr.Satan real menunggu untuk ini.."
"Ja-jadi dia serius akan melawanku??" Mr.Satan semakin terlihat panik, namun sebisa mungkin ia menyembunyikan hal itu.
"Jangan bercanda.." ucap ajudannya. "Ahaha, iya, akucuma bercanda, haha.." Mr.Satan berusaha untuk tertawa, dan kemudian mereka tertawa bersama-sama.
-------- Dragon Ball Z Episode 213 --------
Masalah Besar, si Kecil Trunks!!
Teks Version by www.Beelzeta.com
Versi Teks ini merupakan request dari donatur :
Ibrohim Habiburrohman
Masalah Besar, si Kecil Trunks!!
Teks Version by www.Beelzeta.com
Versi Teks ini merupakan request dari donatur :
Ibrohim Habiburrohman
"Apa yang harus kulakukan?? Aku akan mati!!" ucap Satan dalam hati. Satan benar-benar tak tahu harus berbuat apa sekarang ini. Ia tak pernah menyangka kalau semuanya akan menjadi seperti sekarang ini.
Di sisi Trunks, pembawa acara sempat menawarinya untuk beristirahat dulu. "Apa kau tak ingin beristirahat sebentar??"
"Aku baik-baik saja.." kondisi Trunks tak terlalu down setelah babak Final sebelumnya, apalagi lawannya Mr.Satan, jadi tak perlu sampai beristirahat segala.
"Baiklah, kalau begitu langsung saja kita panggilkan, Mr.Satan!!!" teriak pembawa acara. "Selamat berjuang, Mr.Satan.." ajudan Satan mendorongnya. Lalu secara terpaksa, dengan langkah takut-takut, Mr.Satan pun memasukki arena.
"Itu dia Mr.Satan!!!"
"Sang juara!!" teriak penonton.
Mendengar sorakan seperti itu Mr.Satan tak mau terlihat takut dan kemudian langsung mengarahkan kedua tangannya ke atas sambil berteriak, "Yeaaahhh!!! Mana anak muda yang sudah menantang juara dunia, Mr.Satan??"
Para penonton terus menyorakkan namanya.
"Hahaha!! Jadi kau orangnya ya!??" Mr.satan menunjuk ke arah Trunks, meski sudah dari jauh-jauh sebelumnya dia tahu kalau memang dialah yang akan menjadi lawannya.
Di sisi Bulma, Chichi, dan yang lainnya, mereka cuma bisa terdiam dan bertanya-tanya apa yang akan Mr.Satan lakukan dalam situasi seperti ini..
Mr.Satan masih saja berpose layaknya juara, meski tak bisa ditutupi tubuhnya terus saja gemetaran. "A-apa yang harus kulakukan?? Jika ini mimpi, aku harus segera bangun!!" pikirnya.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 213 bagian 2
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/dragon-ball-z-episode-213-bagian-1.html#ixzz2WV4qMT9X
Sabtu, 08 Juni 2013
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 212 bagian 5
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 4
"Jadi... Trunks juga bisa menjadi super saiya ya.." ucap Goku.
"Hahaha, bagaimana menurutmu???" tanya Vegeta.
"Sepertinya anakku yang lebih hebat.." ucapnya.
"Ah.. iya.." ucap Goku.
"Aku tak percaya dengan apa yang kulihat, tapi pertandingan tadi benar-benar luar biasa.." ucap penonton. "Aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.." ucap yang lain.
"Kau curang Trunks!!" protes Goten. "Kau bohong, katanya tak boleh menggunakan mode super saiya, kau juga menggunakan tangan kirimu. Curang, curang pokoknya!!"
"Maaf maaf, aku tak bisa menahannya. Tapi kau juga sempat curang, kan??" ucap Trunks. "Kau sempat menggunakan mode super saiyamu juga, jadi kita impas. Dan masalah tangan kiri itu, aku tak sengaja.. peria sejati tak boleh mengeluh hanya karena itu.. iya kan?? Tapi, stt.." Trunks berbisik, "Jangan khawatir, nanti kau akan kuberi sebagian mainanku.."
"Benarkah!??? Janji ya?????" Goten berubah ceria.
"Tentu.." ucap Trunks.
"Baik.." pembawa acara kembali mengambil alih. "Setelah pertandingan menakjubkan tadi, sekarang saatnya kita menyaksikan hiburan yang menarik!! Juara divisi junior, Trunks, akan dipersilakan untuk bertarung melawan Mr.Satan!!"
"!!!!!!" Mr.Satan memasang wajah aneh dan seolah ingin berkata, "Anjritt!! Gimana nih!??" keadaan semakin sulit karena penonton terus saja meneriak-neriakkan namanya. "Satan!! Satan!!"
"Sekarang apa yang akan dia lakukan ya??" Goku bertanya-tanya.
"Mungkin dia akan bilang semua itu trik lagi, haha.." ucap Krilin.
"Haha, tak mungkin dia menang melawan Trunks.." ucap Vegeta.
"Eh??" Videl kaget.
"Ja-jangan dengarkan!!" Gohan berusaha menghalangi pandangan Videl. Para penonton terus bersorak, dan Trunks sudah siap menunggu siapa saja lawannya di tengah arena. "Berjuang ya, Trunks.." ucap Goten.
Bersambung ke Dragon Ball Z Episode 213
"Jadi... Trunks juga bisa menjadi super saiya ya.." ucap Goku.
"Hahaha, bagaimana menurutmu???" tanya Vegeta.
"Sepertinya anakku yang lebih hebat.." ucapnya.
"Ah.. iya.." ucap Goku.
"Aku tak percaya dengan apa yang kulihat, tapi pertandingan tadi benar-benar luar biasa.." ucap penonton. "Aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.." ucap yang lain.
"Kau curang Trunks!!" protes Goten. "Kau bohong, katanya tak boleh menggunakan mode super saiya, kau juga menggunakan tangan kirimu. Curang, curang pokoknya!!"
"Maaf maaf, aku tak bisa menahannya. Tapi kau juga sempat curang, kan??" ucap Trunks. "Kau sempat menggunakan mode super saiyamu juga, jadi kita impas. Dan masalah tangan kiri itu, aku tak sengaja.. peria sejati tak boleh mengeluh hanya karena itu.. iya kan?? Tapi, stt.." Trunks berbisik, "Jangan khawatir, nanti kau akan kuberi sebagian mainanku.."
"Benarkah!??? Janji ya?????" Goten berubah ceria.
"Tentu.." ucap Trunks.
"Baik.." pembawa acara kembali mengambil alih. "Setelah pertandingan menakjubkan tadi, sekarang saatnya kita menyaksikan hiburan yang menarik!! Juara divisi junior, Trunks, akan dipersilakan untuk bertarung melawan Mr.Satan!!"
"!!!!!!" Mr.Satan memasang wajah aneh dan seolah ingin berkata, "Anjritt!! Gimana nih!??" keadaan semakin sulit karena penonton terus saja meneriak-neriakkan namanya. "Satan!! Satan!!"
"Sekarang apa yang akan dia lakukan ya??" Goku bertanya-tanya.
"Mungkin dia akan bilang semua itu trik lagi, haha.." ucap Krilin.
"Haha, tak mungkin dia menang melawan Trunks.." ucap Vegeta.
"Eh??" Videl kaget.
"Ja-jangan dengarkan!!" Gohan berusaha menghalangi pandangan Videl. Para penonton terus bersorak, dan Trunks sudah siap menunggu siapa saja lawannya di tengah arena. "Berjuang ya, Trunks.." ucap Goten.
Bersambung ke Dragon Ball Z Episode 213
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/dragon-ball-z-episode-212-bagian-5.html#ixzz2VeJh9HE0
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 212 bagian 4
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 3
"Go-Gohan-kun!!" Videl kesal. "Apa kau memberikan pelatihan khusus padanya ketika aku sedang tak ada!!??"
"Eeh!!?? Ti-tidak!!" jawab Gohan.
"Benarkah!???" Videl masih curiga. "Kalau begitu, bagaimana bisa dia seperti itu??" ucapnya.
"Rasakan ini!!!" dari atas Goten lalu melesat ke bawah dengan kecepatan penuh layaknya sebuah meteor. "Dia menciptakan kecepatan luar biasa untuk menyerangku.." Trunks bersiap. "Kalau begini, aku harus lebih berkonsentrasi.. aku harus menghindarinya di saat yang tepat.. Kalau aku menghindar sesaat sebelum dia mengenaiku, maka dia tak akan bisa berbelok dan mengikutiku.." pikirnya.
Dan kemudian, di saat yang tepat itu, "Sekarang!!" Trunks melesat ke samping. Tapi kemudian, Goten menggunakan kamehame untuk menciptakan pendorong yang mampu membelokkannya meski dalam waktu yang sangat tipis menuju ke arah Trunks.
"!!!!" Trunks kaget. Dan terpaksa, ia berubah menjadi super saiya, menghilang ke belakang Goten dan kemudian menembaknya. Goten tak bisa menghindar, dan meski telah berusaha sekuat mungkin akhirnya ia terjatuh di kursi penonton.
"Uwaaa!!!!" teriak Goten saat mengetahui dirinya keluar arena. "Go-Goten..."
"Bodoh..." ucap Gohan. "Hahaha.." Vegeta tertawa.
Dan akhirnya secara resmi, pembawa acara mengumumkannya. "Keluar arena!!! pemenangnya adalah Trunks!! Dialah juaranya!!!"
"Hore!!" teriak Trunks, masih dalam mode super saiya. "Berhasil!! Aku berhasil!!" ucapnya, dan kemudian kembali ke mode biasa.
"Trunks menang!!" teriak Bulma.
"Go-Goten-chan..." Chichi tampak sedih.
"Hmm, Goten dan Trunks sudah melakukannya dengan sangat bagus.." ucap kakek kura-kura. "Aku juga akan melakukan yang terbaik!!" kakek kura-kura mendekap pantat Bulma dan kemudian ditampar.
"Jadi... Trunks juga bisa menjadi super saiya ya.." ucap Goku.
"Hahaha, bagaimana menurutmu???" tanya Vegeta.
"Sepertinya anakku yang lebih hebat.." ucapnya.
"Ah.. iya.." ucap Goku.
"Aku tak percaya dengan apa yang kulihat, tapi pertandingan tadi benar-benar luar biasa.." ucap penonton. "Aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.." ucap yang lain.
"Kau curang Trunks!!" protes Goten. "Kau bohong, katanya tak boleh menggunakan mode super saiya, kau juga menggunakan tangan kirimu. Curang, curang pokoknya!!"
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 5
"Go-Gohan-kun!!" Videl kesal. "Apa kau memberikan pelatihan khusus padanya ketika aku sedang tak ada!!??"
"Eeh!!?? Ti-tidak!!" jawab Gohan.
"Benarkah!???" Videl masih curiga. "Kalau begitu, bagaimana bisa dia seperti itu??" ucapnya.
"Rasakan ini!!!" dari atas Goten lalu melesat ke bawah dengan kecepatan penuh layaknya sebuah meteor. "Dia menciptakan kecepatan luar biasa untuk menyerangku.." Trunks bersiap. "Kalau begini, aku harus lebih berkonsentrasi.. aku harus menghindarinya di saat yang tepat.. Kalau aku menghindar sesaat sebelum dia mengenaiku, maka dia tak akan bisa berbelok dan mengikutiku.." pikirnya.
Dan kemudian, di saat yang tepat itu, "Sekarang!!" Trunks melesat ke samping. Tapi kemudian, Goten menggunakan kamehame untuk menciptakan pendorong yang mampu membelokkannya meski dalam waktu yang sangat tipis menuju ke arah Trunks.
"!!!!" Trunks kaget. Dan terpaksa, ia berubah menjadi super saiya, menghilang ke belakang Goten dan kemudian menembaknya. Goten tak bisa menghindar, dan meski telah berusaha sekuat mungkin akhirnya ia terjatuh di kursi penonton.
"Uwaaa!!!!" teriak Goten saat mengetahui dirinya keluar arena. "Go-Goten..."
"Bodoh..." ucap Gohan. "Hahaha.." Vegeta tertawa.
Dan akhirnya secara resmi, pembawa acara mengumumkannya. "Keluar arena!!! pemenangnya adalah Trunks!! Dialah juaranya!!!"
"Hore!!" teriak Trunks, masih dalam mode super saiya. "Berhasil!! Aku berhasil!!" ucapnya, dan kemudian kembali ke mode biasa.
"Trunks menang!!" teriak Bulma.
"Go-Goten-chan..." Chichi tampak sedih.
"Hmm, Goten dan Trunks sudah melakukannya dengan sangat bagus.." ucap kakek kura-kura. "Aku juga akan melakukan yang terbaik!!" kakek kura-kura mendekap pantat Bulma dan kemudian ditampar.
"Jadi... Trunks juga bisa menjadi super saiya ya.." ucap Goku.
"Hahaha, bagaimana menurutmu???" tanya Vegeta.
"Sepertinya anakku yang lebih hebat.." ucapnya.
"Ah.. iya.." ucap Goku.
"Aku tak percaya dengan apa yang kulihat, tapi pertandingan tadi benar-benar luar biasa.." ucap penonton. "Aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.." ucap yang lain.
"Kau curang Trunks!!" protes Goten. "Kau bohong, katanya tak boleh menggunakan mode super saiya, kau juga menggunakan tangan kirimu. Curang, curang pokoknya!!"
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 5
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/dragon-ball-z-episode-212-bagian-4.html#ixzz2VeJLzxyk
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 212 bagian 3
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 2
Sementara itu di sisi arena, lorong ruang ganti, tampak Ikose dan idasa sedang jongkok bangun. Setelah kalah dari Goten dan Trunks, mereka berdua disuruh oleh ibunya untuk terus berlatih supaya bisa menang di Turnamen berikutnya.
Kembali ke arena, Goten dan Trunks sudah memulai pertarungan mereka kembali. Untuk sesaat mereka seimbang, namun kemudian pada suatu titik Trunks berhasil menendang Goten hingga terpental ke langit.
Goten masih mampu mengendalikan dirinya waktu itu. Namun saat membuka mata, tiba-tiba saja Trunks sudah tak ada di bawah. Trunks tiba-tiba saja muncul di belakang dan kemudian mencengkram tubuhnya.
"Goten.."
"Bagaimana, Goten?? Apa sekarang kau mau menyerah???" Trunks mengunci tubuh Goten dengan sangat keras. Jika sebelumnya Trunks dan Goten hanya meloncat dan saling serang di udara, kini mereka berdua benar-benar melayang.
"Oi oi, mereka itu terbang kan.." ucap penonton.
"Aku tak salah lihat, kan??" ucap yang lain.
"Ayo cepat menyerah saja.." ucap Trunks. "Kalau kau terus keras kepala, kau akan mati!!" lanjutnya sambil terus mencengkram. Goten meronta, namun cengkraman Trunks begitu kuat. "Aku tak akan menyerah!!" ucap Goten.
"Huh, sepertinya Trunks yang akan menang.." ucap Vegeta.
"Goten, bertahanlah!! Terus berjuang!!" ucap Gohan.
Goten terus berusaha, sampai akhirnya secara terpaksa iapun mengeluarkan mode super saiya. Whusss!!! Goten berubah dan berhasil melepaskan diri. Melihat perubahan itu, tentu saja para penonton kaget. Bahkan Goku. "Eehh!?? dia bisa menjadi super saiya???" Goku benar-benar tak menyangka.
"Go-Goten... bodoh..." gumam Gohan.
"Itu curang!! Kakaroto!!" ucap Vegeta.
"Begitu ya??" ucap Goku.
"A-anak itu... tadi dia berubah, kan???" para penonton masih bertanya-tanya meski sekarang Goten sudah kembali ke modenya semula. "Iya.. aku juga melihatnya.." ucap penonton lainnya. Beberapa penonton bahkan mencubit kulit mereka, berpikir kalau itu adalah mimpi. Dan di tempatnya, secara perlahan satan mulai berjalan mundur. Ketakutan dan ingin kabur.
"Sudah kuduga... i-itu mereka... tak salah lagi.." ucap Satan. "Rupanya dia anak orang itu.." Mr.Satan tampak begitu ketakutan sekarang. Terlebih, dia sudah berjanji akan bertarung melawan pemenang divisi junior ini.
"Kau curang, Goten.." ucap Trunks. "Kita tak boleh berubah menjadi super saiya, kan!!"
"Ahh, maaf, aku tak bisa menahannya.." ucap Goten. "Aku janji tak akan melakukannya lagi.."
"Huh, kalau begitu... Goten.." Trunks hendak menyampaikan sesuatu. "Apa??" tanya Goten. "Aku yakin aku bisa mengalahkanmu tanpa menggunakan tangan kiriku.." ucap Trunks. "Eehh???? Yang benar saja.. kau tak akan bisa menang kalau seperti itu!!!" ucap Goten.
"Aku yakin aku bisa!!" ucap Trunks.
"Tidak, kau tak bisa!! Coba saja, kau tak akan bisa menang jika tanpa menggunakan tangan kirimu!!" ucap Goten. "Baiklah, lihat saja!!" Trunks pun menyerang. Dan benar, Trunks hanya menggunakan tangan kanan dan kedua kakinya. Namun meski begitu, pertandingan tetap berlangsung dengan seru. Dan kemudian, para penonton pun kembali bersorak memberi dukungan.
Di pinggir arena, para mekanik dan juru kamera masih berusaha untuk memperbaiki kamera mereka. Namun, tetap saja tak bisa. Picollo bahkan menghancurkan kamera cadangannya, dan kamera-kamera yang dibawa oleh para penonton.
"Aneh sekali, bagaimana ini bisa terjadi!!??" mereka benar-benar bingung. Sementara di arena, pertandingan terus berlanjut. Dengan tanpa menggunakan tangan kiri, Trunks sempat tersudutkan. Namun tak lama setelahnya, Trunks mampu membalikkan keadaan. Goten lalu terbang jauh ke udara dan diam di atas sana.
"Waah, dia terbang lagi.." ucap penonton.
"Jadi kau telah menguasai teknik terbang dengan baik ya, Goten?" ucap Goku.
"Sepertinya begitu.." ucap Krilin.
"Go-Gohan-kun!!" Videl kesal. "Apa kau memberikan pelatihan khusus padanya ketika aku sedang tak ada!!??"
"Eeh!!?? Ti-tidak!!" jawab Gohan.
"Benarkah!???" Videl masih curiga. "Kalau begitu, bagaimana bisa dia seperti itu??" ucapnya.
"Rasakan ini!!!" dari atas Goten lalu melesat ke bawah dengan kecepatan penuh layaknya sebuah meteor. "Dia menciptakan kecepatan luar biasa untuk menyerangku.." Trunks bersiap. "Kalau begini, aku harus lebih berkonsentrasi.. aku harus menghindarinya di saat yang tepat.. Kalau aku menghindar sesaat sebelum dia mengenaiku, maka dia tak akan bisa berbelok dan mengikutiku.." pikirnya.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 4
Sementara itu di sisi arena, lorong ruang ganti, tampak Ikose dan idasa sedang jongkok bangun. Setelah kalah dari Goten dan Trunks, mereka berdua disuruh oleh ibunya untuk terus berlatih supaya bisa menang di Turnamen berikutnya.
Kembali ke arena, Goten dan Trunks sudah memulai pertarungan mereka kembali. Untuk sesaat mereka seimbang, namun kemudian pada suatu titik Trunks berhasil menendang Goten hingga terpental ke langit.
Goten masih mampu mengendalikan dirinya waktu itu. Namun saat membuka mata, tiba-tiba saja Trunks sudah tak ada di bawah. Trunks tiba-tiba saja muncul di belakang dan kemudian mencengkram tubuhnya.
"Goten.."
"Bagaimana, Goten?? Apa sekarang kau mau menyerah???" Trunks mengunci tubuh Goten dengan sangat keras. Jika sebelumnya Trunks dan Goten hanya meloncat dan saling serang di udara, kini mereka berdua benar-benar melayang.
"Oi oi, mereka itu terbang kan.." ucap penonton.
"Aku tak salah lihat, kan??" ucap yang lain.
"Ayo cepat menyerah saja.." ucap Trunks. "Kalau kau terus keras kepala, kau akan mati!!" lanjutnya sambil terus mencengkram. Goten meronta, namun cengkraman Trunks begitu kuat. "Aku tak akan menyerah!!" ucap Goten.
"Huh, sepertinya Trunks yang akan menang.." ucap Vegeta.
"Goten, bertahanlah!! Terus berjuang!!" ucap Gohan.
Goten terus berusaha, sampai akhirnya secara terpaksa iapun mengeluarkan mode super saiya. Whusss!!! Goten berubah dan berhasil melepaskan diri. Melihat perubahan itu, tentu saja para penonton kaget. Bahkan Goku. "Eehh!?? dia bisa menjadi super saiya???" Goku benar-benar tak menyangka.
"Go-Goten... bodoh..." gumam Gohan.
"Itu curang!! Kakaroto!!" ucap Vegeta.
"Begitu ya??" ucap Goku.
"A-anak itu... tadi dia berubah, kan???" para penonton masih bertanya-tanya meski sekarang Goten sudah kembali ke modenya semula. "Iya.. aku juga melihatnya.." ucap penonton lainnya. Beberapa penonton bahkan mencubit kulit mereka, berpikir kalau itu adalah mimpi. Dan di tempatnya, secara perlahan satan mulai berjalan mundur. Ketakutan dan ingin kabur.
"Sudah kuduga... i-itu mereka... tak salah lagi.." ucap Satan. "Rupanya dia anak orang itu.." Mr.Satan tampak begitu ketakutan sekarang. Terlebih, dia sudah berjanji akan bertarung melawan pemenang divisi junior ini.
"Kau curang, Goten.." ucap Trunks. "Kita tak boleh berubah menjadi super saiya, kan!!"
"Ahh, maaf, aku tak bisa menahannya.." ucap Goten. "Aku janji tak akan melakukannya lagi.."
"Huh, kalau begitu... Goten.." Trunks hendak menyampaikan sesuatu. "Apa??" tanya Goten. "Aku yakin aku bisa mengalahkanmu tanpa menggunakan tangan kiriku.." ucap Trunks. "Eehh???? Yang benar saja.. kau tak akan bisa menang kalau seperti itu!!!" ucap Goten.
"Aku yakin aku bisa!!" ucap Trunks.
"Tidak, kau tak bisa!! Coba saja, kau tak akan bisa menang jika tanpa menggunakan tangan kirimu!!" ucap Goten. "Baiklah, lihat saja!!" Trunks pun menyerang. Dan benar, Trunks hanya menggunakan tangan kanan dan kedua kakinya. Namun meski begitu, pertandingan tetap berlangsung dengan seru. Dan kemudian, para penonton pun kembali bersorak memberi dukungan.
Di pinggir arena, para mekanik dan juru kamera masih berusaha untuk memperbaiki kamera mereka. Namun, tetap saja tak bisa. Picollo bahkan menghancurkan kamera cadangannya, dan kamera-kamera yang dibawa oleh para penonton.
"Aneh sekali, bagaimana ini bisa terjadi!!??" mereka benar-benar bingung. Sementara di arena, pertandingan terus berlanjut. Dengan tanpa menggunakan tangan kiri, Trunks sempat tersudutkan. Namun tak lama setelahnya, Trunks mampu membalikkan keadaan. Goten lalu terbang jauh ke udara dan diam di atas sana.
"Waah, dia terbang lagi.." ucap penonton.
"Jadi kau telah menguasai teknik terbang dengan baik ya, Goten?" ucap Goku.
"Sepertinya begitu.." ucap Krilin.
"Go-Gohan-kun!!" Videl kesal. "Apa kau memberikan pelatihan khusus padanya ketika aku sedang tak ada!!??"
"Eeh!!?? Ti-tidak!!" jawab Gohan.
"Benarkah!???" Videl masih curiga. "Kalau begitu, bagaimana bisa dia seperti itu??" ucapnya.
"Rasakan ini!!!" dari atas Goten lalu melesat ke bawah dengan kecepatan penuh layaknya sebuah meteor. "Dia menciptakan kecepatan luar biasa untuk menyerangku.." Trunks bersiap. "Kalau begini, aku harus lebih berkonsentrasi.. aku harus menghindarinya di saat yang tepat.. Kalau aku menghindar sesaat sebelum dia mengenaiku, maka dia tak akan bisa berbelok dan mengikutiku.." pikirnya.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 4
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/dragon-ball-z-episode-212-bagian-3.html#ixzz2VeIzrFQi
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 212 bagian 2
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 1
"Baiklah, apa kau bisa melakukan ini??" tiba-tiba Trunks mengeluarkan suatu cahaya dari masing-masing tangannya, dan kemudian bersiap untuk menembak. "I-Itu!!" Gohan kaget. "Jangan bilang kalau itu Kikoha!!?" ucapnya.
"Bisa-bisa itu melukai para penonton!!" ucap Krilin.
"Jangan lakukan itu bodoh!!" teriak Gohan.
"Tidak, biarkan saja.." ucap Goku. "Dia pasti sudah tahu apa yang harus dilakukannya, percayalah.." lanjutnya. Dan akhirnya, bhwossshh!!!! Trunks menembak. Goten mampu menghindarinya, dan kemudian tembakkan itu menuju ke arah kursi penonton.
Para penonton kaget, mereka dalam bahaya. Namun sebelum tembakkannya menabrak, Trunks dengan kemampuannya membelokkan serangan itu ke langit.
"A-apa itu tadi??" para penonton bertanya-tanya.
"Tangannya seperti mengeluarkan roket.."
"Hampir saja.." ucap pembawa acara.
"Benar kan??" ucap Goku.
"Ah.." Krilin bisa lega.
Sementara itu di sisi Satan, ia bersembunyi karena ketakutan. "A-aku pernah melihat yang seperti itu sebelumnya.." ucap Satan. "I-Itu... tidak mungkin..."
"Bagaimana?? Keren, kan??" ucap Trunks.
"Aku juga bisa melakukannya.." ucap Goten.
"Walaupun aku belum pernah diajari sih.." lanjutnya.
Kemudian, Goten memasang pose untuk mengeluarkan jurus ala ayahnya. "Lihat ya!! Ha.. Me.. Ka... Me...."
"Bodoh, harusnya kan Kame Hame.." ucap Trunks. Namun sebelum sempat ia tertawa, Goten melesatkan tembakkan dan malah mengenai gerbang hingga ujungnya hancur.
"!!!!!"
"Hampir saja.." ucap Goku. "Goten belum mahir mengontrol kamehamehanya.."
"A-apa itu tadi..." Videl benar-benar kaget melihatnya.
"Oi.. dia juga mengeluarkan roket dari tangannya..." ucap penonton.
"A-apa-apaan itu tadi!???" lanjut yang lain.
"Dia..." akhirnya Satan mengingat sesuatu. "Dia mirip sekali dengan orang yang kulihat waktu itu.. lelaki yang bertarung melawan Cell waktu itu.." ucapnya.
"Hehehe, aku malah merusak atapnya.." Goten tertawa.
"Hei hei, sebaiknya kau tak melakukannya lagi.." ucap Trunks.
"Kau membahayakan penonton, Goten.. Baik, ayo kita lanjutkan!!"
"Baik.." ucap Goten dan kemudian merekapun kembali memasang kuda-kuda untuk bertarung.
Sementara itu di sisi arena, lorong ruang ganti, tampak Ikose dan idasa sedang jongkok bangun. Setelah kalah dari Goten dan Trunks, mereka berdua disuruh oleh ibunya untuk terus berlatih supaya bisa menang di Turnamen berikutnya.
Kembali ke arena, Goten dan Trunks sudah memulai pertarungan mereka kembali. Untuk sesaat mereka seimbang, namun kemudian pada suatu titik Trunks berhasil menendang Goten hingga terpental ke langit.
Goten masih mampu mengendalikan dirinya waktu itu. Namun saat membuka mata, tiba-tiba saja Trunks sudah tak ada di bawah. Trunks tiba-tiba saja muncul di belakang dan kemudian mencengkram tubuhnya.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 3
"Baiklah, apa kau bisa melakukan ini??" tiba-tiba Trunks mengeluarkan suatu cahaya dari masing-masing tangannya, dan kemudian bersiap untuk menembak. "I-Itu!!" Gohan kaget. "Jangan bilang kalau itu Kikoha!!?" ucapnya.
"Bisa-bisa itu melukai para penonton!!" ucap Krilin.
"Jangan lakukan itu bodoh!!" teriak Gohan.
"Tidak, biarkan saja.." ucap Goku. "Dia pasti sudah tahu apa yang harus dilakukannya, percayalah.." lanjutnya. Dan akhirnya, bhwossshh!!!! Trunks menembak. Goten mampu menghindarinya, dan kemudian tembakkan itu menuju ke arah kursi penonton.
Para penonton kaget, mereka dalam bahaya. Namun sebelum tembakkannya menabrak, Trunks dengan kemampuannya membelokkan serangan itu ke langit.
"A-apa itu tadi??" para penonton bertanya-tanya.
"Tangannya seperti mengeluarkan roket.."
"Hampir saja.." ucap pembawa acara.
"Benar kan??" ucap Goku.
"Ah.." Krilin bisa lega.
Sementara itu di sisi Satan, ia bersembunyi karena ketakutan. "A-aku pernah melihat yang seperti itu sebelumnya.." ucap Satan. "I-Itu... tidak mungkin..."
"Bagaimana?? Keren, kan??" ucap Trunks.
"Aku juga bisa melakukannya.." ucap Goten.
"Walaupun aku belum pernah diajari sih.." lanjutnya.
Kemudian, Goten memasang pose untuk mengeluarkan jurus ala ayahnya. "Lihat ya!! Ha.. Me.. Ka... Me...."
"Bodoh, harusnya kan Kame Hame.." ucap Trunks. Namun sebelum sempat ia tertawa, Goten melesatkan tembakkan dan malah mengenai gerbang hingga ujungnya hancur.
"!!!!!"
"Hampir saja.." ucap Goku. "Goten belum mahir mengontrol kamehamehanya.."
"A-apa itu tadi..." Videl benar-benar kaget melihatnya.
"Oi.. dia juga mengeluarkan roket dari tangannya..." ucap penonton.
"A-apa-apaan itu tadi!???" lanjut yang lain.
"Dia..." akhirnya Satan mengingat sesuatu. "Dia mirip sekali dengan orang yang kulihat waktu itu.. lelaki yang bertarung melawan Cell waktu itu.." ucapnya.
"Hehehe, aku malah merusak atapnya.." Goten tertawa.
"Hei hei, sebaiknya kau tak melakukannya lagi.." ucap Trunks.
"Kau membahayakan penonton, Goten.. Baik, ayo kita lanjutkan!!"
"Baik.." ucap Goten dan kemudian merekapun kembali memasang kuda-kuda untuk bertarung.
Sementara itu di sisi arena, lorong ruang ganti, tampak Ikose dan idasa sedang jongkok bangun. Setelah kalah dari Goten dan Trunks, mereka berdua disuruh oleh ibunya untuk terus berlatih supaya bisa menang di Turnamen berikutnya.
Kembali ke arena, Goten dan Trunks sudah memulai pertarungan mereka kembali. Untuk sesaat mereka seimbang, namun kemudian pada suatu titik Trunks berhasil menendang Goten hingga terpental ke langit.
Goten masih mampu mengendalikan dirinya waktu itu. Namun saat membuka mata, tiba-tiba saja Trunks sudah tak ada di bawah. Trunks tiba-tiba saja muncul di belakang dan kemudian mencengkram tubuhnya.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 3
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/dragon-ball-z-episode-212-bagian-2.html#ixzz2VeIcQdEV
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 212 bagian 1
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 211
Goten dan Trunks masih saling memukul, saling bertarung, saling beradu kekuatan. Meski pertandingan sudah berlangsung cukup lama, namun belum tampak raut wajah kehabisan tenaga di antara mereka. Trunks dan Goten masih penuh dengan tenaga, kekuatan, dan tentunya semangat untuk menang.
Di luar arena, orang-orang yang semula kaget dan tak mampu berkata apa-apa kini mulai berani bicara. Mereka berteriak, memberi dukungan pada Trunks dan juga Goten.
"Luar biasa.." pikir pembawa acara. "Benar dugaanku. Bagaimanapun, dia itu anak Son Goku. Tak heran pertarungan mereka luar biasa seperti ini!! Ini dia.. sudah lama sekali aku menunggu mereka!! Inilah Tenkaichi Budokai yang sebenarnya!!" lanjut pembawa acara dalam hati.
"Mereka lumayan tangguh ya..." ucap Goku.
"Ya, mereka di luar dugaanku.." ucap Krilin.
"Goten-chan, berjuanglah!!!" teriak Chichi. Dan tentu saja, Bulma tak mau kalah. Ia juga ikut memberi dukungan. Namun bagaimanapun, jalannya pertarungan bergantung pada kedua peserta.
"Hebat juga kau, Goten.. Sepertinya peningkatan kekuatanmu lumayan juga.." ucap Trunks. "Hehe, kakakku yang sudah melatihku.." ucap Goten.
"Baiklah, apa kau bisa melakukan ini??" tiba-tiba Trunks mengeluarkan suatu cahaya dari masing-masing tangannya, dan kemudian bersiap untuk menembak. "I-Itu!!" Gohan kaget. "Jangan bilang kalau itu Kikoha!!?" ucapnya.
"Bisa-bisa itu melukai para penonton!!" ucap Krilin.
"Jangan lakukan itu bodoh!!" teriak Gohan.
"Tidak, biarkan saja.." ucap Goku. "Dia pasti sudah tahu apa yang harus dilakukannya, percayalah.." lanjutnya. Dan akhirnya, bhwossshh!!!! Trunks menembak. Goten mampu menghindarinya, dan kemudian tembakkan itu menuju ke arah kursi penonton.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 2
Goten dan Trunks masih saling memukul, saling bertarung, saling beradu kekuatan. Meski pertandingan sudah berlangsung cukup lama, namun belum tampak raut wajah kehabisan tenaga di antara mereka. Trunks dan Goten masih penuh dengan tenaga, kekuatan, dan tentunya semangat untuk menang.
Di luar arena, orang-orang yang semula kaget dan tak mampu berkata apa-apa kini mulai berani bicara. Mereka berteriak, memberi dukungan pada Trunks dan juga Goten.
"Luar biasa.." pikir pembawa acara. "Benar dugaanku. Bagaimanapun, dia itu anak Son Goku. Tak heran pertarungan mereka luar biasa seperti ini!! Ini dia.. sudah lama sekali aku menunggu mereka!! Inilah Tenkaichi Budokai yang sebenarnya!!" lanjut pembawa acara dalam hati.
"Mereka lumayan tangguh ya..." ucap Goku.
"Ya, mereka di luar dugaanku.." ucap Krilin.
-------- Dragon Ball Z Episode 212 --------
Anak Laki-laki Terbaik!! Juara Divisi Junior!!
Teks Version by www.Beelzeta.com
Anak Laki-laki Terbaik!! Juara Divisi Junior!!
Teks Version by www.Beelzeta.com
"Goten-chan, berjuanglah!!!" teriak Chichi. Dan tentu saja, Bulma tak mau kalah. Ia juga ikut memberi dukungan. Namun bagaimanapun, jalannya pertarungan bergantung pada kedua peserta.
"Hebat juga kau, Goten.. Sepertinya peningkatan kekuatanmu lumayan juga.." ucap Trunks. "Hehe, kakakku yang sudah melatihku.." ucap Goten.
"Baiklah, apa kau bisa melakukan ini??" tiba-tiba Trunks mengeluarkan suatu cahaya dari masing-masing tangannya, dan kemudian bersiap untuk menembak. "I-Itu!!" Gohan kaget. "Jangan bilang kalau itu Kikoha!!?" ucapnya.
"Bisa-bisa itu melukai para penonton!!" ucap Krilin.
"Jangan lakukan itu bodoh!!" teriak Gohan.
"Tidak, biarkan saja.." ucap Goku. "Dia pasti sudah tahu apa yang harus dilakukannya, percayalah.." lanjutnya. Dan akhirnya, bhwossshh!!!! Trunks menembak. Goten mampu menghindarinya, dan kemudian tembakkan itu menuju ke arah kursi penonton.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 212 bagian 2
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/dragon-ball-z-episode-212-bagian-1.html#ixzz2VeIIqyle
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 211 bagian 5
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 4
"Bu-bukan begitu!!" ucap Gohan. "Haha, tak apa, tak apa-apa.." ucap Krilin. "Syukurlah kalian datang di saat yang tepat." ucap Goku.
Di atas arena, beberapa meter di atas arena, Goten dan Trunks masih saling pukul. Trunks berhasil mendaratkan pukulannya di pipi Goten, dan begitu juga sebaliknya. Pertandingan mereka benar-benar menakjubkan. "Ayo, terus!!" seru Goku.
Selain saling pukul, mereka juga saling menghindar dengan sangat cepat. Sementara itu di sisi penonton lainnya, semuanya masih saja terdiam. Bahkan Videl. Saat melihatnya, ia benar-benar takjub.
"Semangat ya, Goten, Trunks!!" dukung Chichi.
Trunks dan Goten terus bertarung. Hingga pada suatu titik, Goten berhasil dijatuhkan. Goten berusaha untuk bangun, namun Trunks cepat dan kemudian tak membiarkan ia bergerak leluasa. Trunks menyerang hingga Goten terpental menuju luar arena.
"Goten-chan!!" teriak Chichi. Dan sebelum menyentuh tanah, Goten mampu berhenti, melayang, dan kemudian kembali lagi menyerang. Pertarungan mereka semakin sengit, dan dukungan yang Bulma dan Chichi berikan juga tak kalah sengit dari mereka.
Goten berhasil mencengkram tubuh Trunks, namun kemudian dengan sekuat tenaga Trunks mampu melepasnya dan menendang Goten hingga terjatuh ke arena. Goten mampu bangkit kembali dengan cepat, kemudian mereka sama-sama melesat dan akhirnya beradu pukulan untuk kesekian kalinya. Sampai saat ini, keadaan masih tampak imbang.
Para penonton masih tampak terkejut. Dan kali ini, bahkan Mr.Satan. Mr.Satan benar-benar tak menyangka. "Si-siapa mereka!!?" ucapnya.
"Apa benar ini pertarungan antara bocah 7 tahun 8 tahun?" Videl juga masih sangat kaget saat melihat hal ini. "Trunks dan Goten, mereka lumayan hebat." ucap Goku. "Kurasa juga begitu." ucap Gohan. "Haha, bagus-bagus, Trunks, Goten!!" ucap Krilin.
Para penonton masih terdiam, sampai kemudian salah seorang dari mereka mulai berani berkata... "Menakjubkan!!! Hebat!!!!" dan yang lainnyapun mulai bersorak kembali. Inilah tontonan yang sebenarnya, pertandingan yang mungkin merupakan pertandingan terseru yang pernah mereka saksikan.
Bersambung ke Dragon Ball Z Episode 212
"Bu-bukan begitu!!" ucap Gohan. "Haha, tak apa, tak apa-apa.." ucap Krilin. "Syukurlah kalian datang di saat yang tepat." ucap Goku.
Di atas arena, beberapa meter di atas arena, Goten dan Trunks masih saling pukul. Trunks berhasil mendaratkan pukulannya di pipi Goten, dan begitu juga sebaliknya. Pertandingan mereka benar-benar menakjubkan. "Ayo, terus!!" seru Goku.
Selain saling pukul, mereka juga saling menghindar dengan sangat cepat. Sementara itu di sisi penonton lainnya, semuanya masih saja terdiam. Bahkan Videl. Saat melihatnya, ia benar-benar takjub.
"Semangat ya, Goten, Trunks!!" dukung Chichi.
Trunks dan Goten terus bertarung. Hingga pada suatu titik, Goten berhasil dijatuhkan. Goten berusaha untuk bangun, namun Trunks cepat dan kemudian tak membiarkan ia bergerak leluasa. Trunks menyerang hingga Goten terpental menuju luar arena.
"Goten-chan!!" teriak Chichi. Dan sebelum menyentuh tanah, Goten mampu berhenti, melayang, dan kemudian kembali lagi menyerang. Pertarungan mereka semakin sengit, dan dukungan yang Bulma dan Chichi berikan juga tak kalah sengit dari mereka.
Goten berhasil mencengkram tubuh Trunks, namun kemudian dengan sekuat tenaga Trunks mampu melepasnya dan menendang Goten hingga terjatuh ke arena. Goten mampu bangkit kembali dengan cepat, kemudian mereka sama-sama melesat dan akhirnya beradu pukulan untuk kesekian kalinya. Sampai saat ini, keadaan masih tampak imbang.
Para penonton masih tampak terkejut. Dan kali ini, bahkan Mr.Satan. Mr.Satan benar-benar tak menyangka. "Si-siapa mereka!!?" ucapnya.
"Apa benar ini pertarungan antara bocah 7 tahun 8 tahun?" Videl juga masih sangat kaget saat melihat hal ini. "Trunks dan Goten, mereka lumayan hebat." ucap Goku. "Kurasa juga begitu." ucap Gohan. "Haha, bagus-bagus, Trunks, Goten!!" ucap Krilin.
Para penonton masih terdiam, sampai kemudian salah seorang dari mereka mulai berani berkata... "Menakjubkan!!! Hebat!!!!" dan yang lainnyapun mulai bersorak kembali. Inilah tontonan yang sebenarnya, pertandingan yang mungkin merupakan pertandingan terseru yang pernah mereka saksikan.
Bersambung ke Dragon Ball Z Episode 212
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/05/dragon-ball-z-episode-211-bagian-5.html#ixzz2VeH4STMb
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 211 bagian 4
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 3
"Tidak.. aku sedang melatih kekuatanku sebelum bertanding." ucap Mr.Satan. "Semenjak menjadi juara, aku harus selalu memastikan kalau kondisiku prima. Hahaha!!" Mr.Satan tertawa.
"Mr.Satan, babak final divisi junior sudah dimulai. Ada dua anak kuat yang akan bertanding. Apa anda tidak ingin menyaksikan pertandingannya? Kurasa ini akan menjadi pertunjukkan yang sangat menghibur."
"Baiklah. Lagipula aku juga sudah bosan terus berada di sini." ucap Mr.Satan. "Aku akan menyaksikan pertandingannya. Setelah itu, aku harus bertanding dengan pemenangnya, kan?"
"Kami mohon maaf atas keterlambatannya." pembawa acara keluar dari arena, dan kemudian memulai pertandingan. "Dengan ini pertandingan final divisi junior Tenkaichi Budokai dinyatakan dimulai!!!"
Goten dan Trunks langsung memasang kuda-kuda masing-masing. "Dengarlah Goten, aku akan serius." ucap Trunks. "Ya, aku juga!" sahut Goten.
Di pinggir arena, Mr.Satan telah berdiri untuk menonton. "Yang menjadi finalisnya mereka ya?" Mr.Satan ragu saat melihat perawakan kecil Goten dan Trunks. "Ya. Mereka berusia 7 dan 8 tahun, tapi mereka benar-benar hebat."
"Hmm, anak-anak itu telah melakukannya dengan baik sampai sejauh ini." ucap Mr.Satan. "Hmmm..." Mr.Satan memperhatikan wajah Goten dengan seksama. "Sepertinya aku pernah melihat bocah itu sebelumnya. Tapi dimana ya?" ucap Mr.Satan. "Ah!!!! aku tidak ingat.." lanjutnya.
"Goten!!"
"Trunks!!"
"Berkonsentrasilah, Trunks, Goten!!" teriak Goku. Dan akhirnya, mereka berdua pun sama-sama melesat untuk saling serang. Batsss!! Pertandingan dimulai dengan saling beradu pukulan, dan kemudian disusul oleh pukulan dan tendangan. Pukulan dan tendangan yang benar-benar cepat, dan kali ini mereka melakukannya di udara.
"!!" para penonton benar-benar kaget, saking kagetnya sampai tak mampu berkata apa-apa. Semuanya bengong. Dan akhirnya, Gohan menyelesaikan urusannya dan sampai. "Waduh, ternyata sudah dimulai!" ucap Gohan. "Tunggu, Gohan-kun!!" ucap Videl.
"Maaf sudah membuat kalian menunggu!! Akhirnya kami selesai juga.." Gohan sampai di rombongan ayahnya. "Lama sekali kau terlambat.." ucap Krilin. Kemudian, "Hmm... hmmm, apa jangan-jangan kalian pergi berkencan dulu??"
"Bu-bukan begitu!!" ucap Gohan. "Haha, tak apa, tak apa-apa.." ucap Krilin. "Syukurlah kalian datang di saat yang tepat." ucap Goku.
Di atas arena, beberapa meter di atas arena, Goten dan Trunks masih saling pukul. Trunks berhasil mendaratkan pukulannya di pipi Goten, dan begitu juga sebaliknya. Pertandingan mereka benar-benar menakjubkan. "Ayo, terus!!" seru Goku.
Selain saling pukul, mereka juga saling menghindar dengan sangat cepat. Sementara itu di sisi penonton lainnya, semuanya masih saja terdiam. Bahkan Videl. Saat melihatnya, ia benar-benar takjub.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 5
"Tidak.. aku sedang melatih kekuatanku sebelum bertanding." ucap Mr.Satan. "Semenjak menjadi juara, aku harus selalu memastikan kalau kondisiku prima. Hahaha!!" Mr.Satan tertawa.
"Mr.Satan, babak final divisi junior sudah dimulai. Ada dua anak kuat yang akan bertanding. Apa anda tidak ingin menyaksikan pertandingannya? Kurasa ini akan menjadi pertunjukkan yang sangat menghibur."
"Baiklah. Lagipula aku juga sudah bosan terus berada di sini." ucap Mr.Satan. "Aku akan menyaksikan pertandingannya. Setelah itu, aku harus bertanding dengan pemenangnya, kan?"
"Kami mohon maaf atas keterlambatannya." pembawa acara keluar dari arena, dan kemudian memulai pertandingan. "Dengan ini pertandingan final divisi junior Tenkaichi Budokai dinyatakan dimulai!!!"
Goten dan Trunks langsung memasang kuda-kuda masing-masing. "Dengarlah Goten, aku akan serius." ucap Trunks. "Ya, aku juga!" sahut Goten.
Di pinggir arena, Mr.Satan telah berdiri untuk menonton. "Yang menjadi finalisnya mereka ya?" Mr.Satan ragu saat melihat perawakan kecil Goten dan Trunks. "Ya. Mereka berusia 7 dan 8 tahun, tapi mereka benar-benar hebat."
"Hmm, anak-anak itu telah melakukannya dengan baik sampai sejauh ini." ucap Mr.Satan. "Hmmm..." Mr.Satan memperhatikan wajah Goten dengan seksama. "Sepertinya aku pernah melihat bocah itu sebelumnya. Tapi dimana ya?" ucap Mr.Satan. "Ah!!!! aku tidak ingat.." lanjutnya.
"Goten!!"
"Trunks!!"
"Berkonsentrasilah, Trunks, Goten!!" teriak Goku. Dan akhirnya, mereka berdua pun sama-sama melesat untuk saling serang. Batsss!! Pertandingan dimulai dengan saling beradu pukulan, dan kemudian disusul oleh pukulan dan tendangan. Pukulan dan tendangan yang benar-benar cepat, dan kali ini mereka melakukannya di udara.
"!!" para penonton benar-benar kaget, saking kagetnya sampai tak mampu berkata apa-apa. Semuanya bengong. Dan akhirnya, Gohan menyelesaikan urusannya dan sampai. "Waduh, ternyata sudah dimulai!" ucap Gohan. "Tunggu, Gohan-kun!!" ucap Videl.
"Maaf sudah membuat kalian menunggu!! Akhirnya kami selesai juga.." Gohan sampai di rombongan ayahnya. "Lama sekali kau terlambat.." ucap Krilin. Kemudian, "Hmm... hmmm, apa jangan-jangan kalian pergi berkencan dulu??"
"Bu-bukan begitu!!" ucap Gohan. "Haha, tak apa, tak apa-apa.." ucap Krilin. "Syukurlah kalian datang di saat yang tepat." ucap Goku.
Di atas arena, beberapa meter di atas arena, Goten dan Trunks masih saling pukul. Trunks berhasil mendaratkan pukulannya di pipi Goten, dan begitu juga sebaliknya. Pertandingan mereka benar-benar menakjubkan. "Ayo, terus!!" seru Goku.
Selain saling pukul, mereka juga saling menghindar dengan sangat cepat. Sementara itu di sisi penonton lainnya, semuanya masih saja terdiam. Bahkan Videl. Saat melihatnya, ia benar-benar takjub.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 5
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/05/dragon-ball-z-episode-211-bagian-4.html#ixzz2VeGEBicJ
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 211 bagian 3
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 2
"Hei, Ikose-kun, Ikose-kun.." pembawa acara mencoba untuk membangunkan anak itu. Namun, anak itu tak bangun juga. "Dia pingsan, pemenangnya adalah Son Goten!!" ucap pembawa acara.
Para penonton bersorak, sementara ibu Ikose sudah benar-benar kesal sekarang. "Arghhh!!! Aku tak tahan lagi!!!" ibu-ibu bertubuh besar itu hendak mengamuk, namun kemudian Chichi membuatnya pingsan dengan satu pukulan. "Sekarang kita bisa tenang.." ucap Chichi.
"Menakjubkan!! Temanmu mengalahkannya dengan satu pukulan!!" ucap anak kecil tadi pada Trunks. "Bukankah sudah kubilang? Aku sudah tahu hasilnya." ucap Trunks. "A-ah, iya sih.."
Sorakkan penonton dan berita akan kemenangan Goten terdengar sampai ke tempat Gohan. "Goten-kun menang!! Menakjubkan sekali dia telah mengalahkan anak berusia 14 tahun!!" ucap Videl. "Ya, itu sudah pasti." ucap Gohan singkat. "Hei hei, apa kau tidak senang?"
"Eh?? Te-tentu saja aku senang!! Ya, dia menang!!" ucap Gohan.
Pertandingan dilanjutkan. Pertandingan anak-anak lain berlangsung membosankan, sementara pertarungan Goten dan Trunks selalu berhasil mereka menangkan dengan mudah, tak peduli seberapa besar lawan mereka. Mereka terus melaju, semakin menuju puncak, sampai akhirnya seperti yang diperkirakan Trunks dan Goten sampai di babak final.
"Baik!! Babak final, pertarungan antara Goten berusia 7 tahun melawan Trunks berusia 8 tahun!!!" seru pembawa acara. Goten dan Trunks berjalan menuju arena, dibarengi sorak sorai para penonton yang semakin menggebu-gebu.
"Akulah yang akan menang!" ucap Trunks. "Kau pikir aku akan kalah?" ucap Goten. Mereka berdua kini telah berada di tengah arena, bersiap untuk memulai pertandingan yang sesungguhnya.
"Babak final akan segera dimulai. Akankah Trunks-kun yang menjadi pemenangnya? Ataukah Son Goten-kun??"
"Semangat, Trunks!!" dukung Bulma. "Goten-chan!! Kau harus menang dan mendapatkan banyak uang!!" dukung Chichi. "Jangan sampai kalah!!" tambah ayah Chichi.
"Akhirnya, kita bisa menyaksikan pertandingan yang menghibur." ucap Krilin. "Ya.." ucap Goku. Sementara itu Vegeta, ia masih tetap diam menonton.
"Kedua kontestan ini telah berjuang dengan sangat luar biasa!!" ucap pembawa acara. "Dan, mereka ini adalah teman baik!!"
"Babak final akan segera dimulai.." ucap Videl. Ia dan Gohan masih terus menungu alatnya beres. "Hei, apa alatnya belum siap juga? Kami sedang terburu-buru!!" ucap Gohan pada panitia. "Ah, sepertinya sekarang sudah benar!!" ucap panitia. "Benarkah?? Kalau begitu aku duluan ya.." Gohan menerobos antrian.
"Hei, mengantrilah!!" bentak salah seorang peserta. "Tunggu giliranmu!!" lanjut yang lain. "Eh, tapi..."
"Tidak boleh!! Kembalilah ke barisanmu!!" pinta panitia. "Kami sedang terburu-buru!!" bentak Videl. "Tak bisa. Ini adalah peraturan!!" panitia tetap bersikeras. "Tapi... pertandingan akan segera berakhir.." ucap Gohan.
Trunks dan Goten telah berjalan menuju sisi masing-masing, dan kemudian bersiap. "Berjuanglah, bocah-bocah!!" teriak salah seorang penonton. "Beri kami pertunjukkan yang menarik!!" ucap yang lain.
Sementara itu di tempatnya, Mr.Satan tampak sedang tertidur. "Mr.Satan.. Mr.Satan..." seseorang memanggilnya. "Mr.Satan?? Apa anda sedang tertidur??"
"Tidak.. aku sedang melatih kekuatanku sebelum bertanding." ucap Mr.Satan. "Semenjak menjadi juara, aku harus selalu memastikan kalau kondisiku prima. Hahaha!!" Mr.Satan tertawa.
"Mr.Satan, babak final divisi junior sudah dimulai. Ada dua anak kuat yang akan bertanding. Apa anda tidak ingin menyaksikan pertandingannya? Kurasa ini akan menjadi pertunjukkan yang sangat menghibur."
"Baiklah. Lagipula aku juga sudah bosan terus berada di sini." ucap Mr.Satan. "Aku akan menyaksikan pertandingannya. Setelah itu, aku harus bertanding dengan pemenangnya, kan?"
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 4
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 2
"Hei, Ikose-kun, Ikose-kun.." pembawa acara mencoba untuk membangunkan anak itu. Namun, anak itu tak bangun juga. "Dia pingsan, pemenangnya adalah Son Goten!!" ucap pembawa acara.
Para penonton bersorak, sementara ibu Ikose sudah benar-benar kesal sekarang. "Arghhh!!! Aku tak tahan lagi!!!" ibu-ibu bertubuh besar itu hendak mengamuk, namun kemudian Chichi membuatnya pingsan dengan satu pukulan. "Sekarang kita bisa tenang.." ucap Chichi.
"Menakjubkan!! Temanmu mengalahkannya dengan satu pukulan!!" ucap anak kecil tadi pada Trunks. "Bukankah sudah kubilang? Aku sudah tahu hasilnya." ucap Trunks. "A-ah, iya sih.."
Sorakkan penonton dan berita akan kemenangan Goten terdengar sampai ke tempat Gohan. "Goten-kun menang!! Menakjubkan sekali dia telah mengalahkan anak berusia 14 tahun!!" ucap Videl. "Ya, itu sudah pasti." ucap Gohan singkat. "Hei hei, apa kau tidak senang?"
"Eh?? Te-tentu saja aku senang!! Ya, dia menang!!" ucap Gohan.
Pertandingan dilanjutkan. Pertandingan anak-anak lain berlangsung membosankan, sementara pertarungan Goten dan Trunks selalu berhasil mereka menangkan dengan mudah, tak peduli seberapa besar lawan mereka. Mereka terus melaju, semakin menuju puncak, sampai akhirnya seperti yang diperkirakan Trunks dan Goten sampai di babak final.
"Baik!! Babak final, pertarungan antara Goten berusia 7 tahun melawan Trunks berusia 8 tahun!!!" seru pembawa acara. Goten dan Trunks berjalan menuju arena, dibarengi sorak sorai para penonton yang semakin menggebu-gebu.
"Akulah yang akan menang!" ucap Trunks. "Kau pikir aku akan kalah?" ucap Goten. Mereka berdua kini telah berada di tengah arena, bersiap untuk memulai pertandingan yang sesungguhnya.
"Babak final akan segera dimulai. Akankah Trunks-kun yang menjadi pemenangnya? Ataukah Son Goten-kun??"
"Semangat, Trunks!!" dukung Bulma. "Goten-chan!! Kau harus menang dan mendapatkan banyak uang!!" dukung Chichi. "Jangan sampai kalah!!" tambah ayah Chichi.
"Akhirnya, kita bisa menyaksikan pertandingan yang menghibur." ucap Krilin. "Ya.." ucap Goku. Sementara itu Vegeta, ia masih tetap diam menonton.
"Kedua kontestan ini telah berjuang dengan sangat luar biasa!!" ucap pembawa acara. "Dan, mereka ini adalah teman baik!!"
"Babak final akan segera dimulai.." ucap Videl. Ia dan Gohan masih terus menungu alatnya beres. "Hei, apa alatnya belum siap juga? Kami sedang terburu-buru!!" ucap Gohan pada panitia. "Ah, sepertinya sekarang sudah benar!!" ucap panitia. "Benarkah?? Kalau begitu aku duluan ya.." Gohan menerobos antrian.
"Hei, mengantrilah!!" bentak salah seorang peserta. "Tunggu giliranmu!!" lanjut yang lain. "Eh, tapi..."
"Tidak boleh!! Kembalilah ke barisanmu!!" pinta panitia. "Kami sedang terburu-buru!!" bentak Videl. "Tak bisa. Ini adalah peraturan!!" panitia tetap bersikeras. "Tapi... pertandingan akan segera berakhir.." ucap Gohan.
Trunks dan Goten telah berjalan menuju sisi masing-masing, dan kemudian bersiap. "Berjuanglah, bocah-bocah!!" teriak salah seorang penonton. "Beri kami pertunjukkan yang menarik!!" ucap yang lain.
Sementara itu di tempatnya, Mr.Satan tampak sedang tertidur. "Mr.Satan.. Mr.Satan..." seseorang memanggilnya. "Mr.Satan?? Apa anda sedang tertidur??"
"Tidak.. aku sedang melatih kekuatanku sebelum bertanding." ucap Mr.Satan. "Semenjak menjadi juara, aku harus selalu memastikan kalau kondisiku prima. Hahaha!!" Mr.Satan tertawa.
"Mr.Satan, babak final divisi junior sudah dimulai. Ada dua anak kuat yang akan bertanding. Apa anda tidak ingin menyaksikan pertandingannya? Kurasa ini akan menjadi pertunjukkan yang sangat menghibur."
"Baiklah. Lagipula aku juga sudah bosan terus berada di sini." ucap Mr.Satan. "Aku akan menyaksikan pertandingannya. Setelah itu, aku harus bertanding dengan pemenangnya, kan?"
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 4
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 211 bagian 2
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 1
Goten dan lawannya telah sama-sama ada di arena, di sisi masing-masing. Melihat banyaknya penonton yang hadir, Goten menjadi semakin gugup. "Wah... banyak sekali orang yang menonton.." ucapnya.
"Huh, begitu saja kau heran.." Ikose meremehkan Goten. "Hehe.." Goten hanya garuk-garuk kepala. "Eeh??" pembawa acara baru menyadarinya. "Wajahnya itu... kalau tidak salahkah... Son Goten?? Ah, pasti anaknnya Son Goku." pembawa acara teringat akan Son Goku saat dia masih kecil dulu.
"Baik!! Pertandingan dimulai!!" pembawa acara memulainya. Ikose memasang kuda-kuda, sementara Goten memberi salam dan masih berdiri. "Goten, pelan-pelan saja!!" teriak Chichi. "Ikose-chan, hajar dia!!!" teriak ibu Ikose.
Di sisi Gohan, ia masih terus menunggu, menunggu alat pemukul diperbaiki di tengah antrian yang jumlahnya masih sangat banyak. "Sepertinya pertandingan Goten-kun sudah dimulai..." ucap Videl. "Ya, sepertinya begitu.." ucap Gohan. "Kalau ini tak segera selesai, bisa-bisa kita tak bisa menyaksikannya.." lanjutnya.
"Sudah siap belum??" teriak Gohan pada panitia yang masih mengutak-atik mesinnya di depan. "Maaf, mesinnya masih diperbaiki.." ucap panitia.
Di tempatnya, di dalam ruang ganti, Trunks duduk santai. "Hei, pertandingan temanmu sudah dimulai.." ucap salah seorang anak di sana. "Kau tak ingin menyaksikannya??"
"Aku sudah tahu hasilnya." ucap Trunks. "Eh? hei, ayo kita menonton!!" anak itu mengajak teman-temannya untuk pergi menonton. Trunks masih tetap duduk di tempatnya.
"Hyat!! Hyat!!" Ikose memukul-mukul udara, sementara Goten masih tetap diam berdiri. "Huh, anak kecil sepertimu tak seharusnya ikut pertandingan seperti ini.." ucap Ikose. "Rasakan ini, pukulan super!!" anak itupun memulai serangan. "Hyaaat!!!"
Goten mampu menahannya hanya dengan satu jari telunjuk. Ikose mulai gemetar. Namun, ia belum menyerah. Anak itu kembali mencoba untuk menyerang, dan kali ini dengan tendangan. Akan tetapi, Goten tetap mampu dengan mudah menahannya.
"Hei, lakukanlah dengan serius, sekeras yang kau bisa.." ucap Goten. "K-kau!! ternyata kau lumayan juga ya..."
"Uwohohoho, Ikose-chan akan segera menunjukkan kehebatannya!!" ucap heboh ibu anak itu. "Tapi sepertinya anak bodoh itu akan segera kalah.." ucap Bulma. "Ikose-chan!! Kau harus menang demi mama mu ini!!!" teriak ibu Ikose lagi.
Tap tap tap!! Ikose melancarkan pukulan dan tendangan bertubi-tubi, namun Goten tetap mampu menahan itu semua. "Cuma segini ya?" ucap Goten. Lalu, "Baiklah.." Goten melancarkan satu pukulan tepat di wajah dan kemudian anak itu langsung pingsan.
Goten memberi salam penutup dengan menundukkan tubuhnya. "Hebat!!! Dia menjatuhkannya dengan satu pukulan!!!" ucap penonton. "Aha, dia menang!! Dia menang!!" ucap Goku. "Tentu saja dia yang menang.." ucap Krilin.
"Hei, Ikose-kun, Ikose-kun.." pembawa acara mencoba untuk membangunkan anak itu. Namun, anak itu tak bangun juga. "Dia pingsan, pemenangnya adalah Son Goten!!" ucap pembawa acara.
Para penonton bersorak, sementara ibu Ikose sudah benar-benar kesal sekarang. "Arghhh!!! Aku tak tahan lagi!!!" ibu-ibu bertubuh besar itu hendak mengamuk, namun kemudian Chichi membuatnya pingsan dengan satu pukulan. "Sekarang kita bisa tenang.." ucap Chichi.
"Menakjubkan!! Temanmu mengalahkannya dengan satu pukulan!!" ucap anak kecil tadi pada Trunks. "Bukankah sudah kubilang? Aku sudah tahu hasilnya." ucap Trunks. "A-ah, iya sih.."
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 3
Goten dan lawannya telah sama-sama ada di arena, di sisi masing-masing. Melihat banyaknya penonton yang hadir, Goten menjadi semakin gugup. "Wah... banyak sekali orang yang menonton.." ucapnya.
"Huh, begitu saja kau heran.." Ikose meremehkan Goten. "Hehe.." Goten hanya garuk-garuk kepala. "Eeh??" pembawa acara baru menyadarinya. "Wajahnya itu... kalau tidak salahkah... Son Goten?? Ah, pasti anaknnya Son Goku." pembawa acara teringat akan Son Goku saat dia masih kecil dulu.
"Baik!! Pertandingan dimulai!!" pembawa acara memulainya. Ikose memasang kuda-kuda, sementara Goten memberi salam dan masih berdiri. "Goten, pelan-pelan saja!!" teriak Chichi. "Ikose-chan, hajar dia!!!" teriak ibu Ikose.
Di sisi Gohan, ia masih terus menunggu, menunggu alat pemukul diperbaiki di tengah antrian yang jumlahnya masih sangat banyak. "Sepertinya pertandingan Goten-kun sudah dimulai..." ucap Videl. "Ya, sepertinya begitu.." ucap Gohan. "Kalau ini tak segera selesai, bisa-bisa kita tak bisa menyaksikannya.." lanjutnya.
"Sudah siap belum??" teriak Gohan pada panitia yang masih mengutak-atik mesinnya di depan. "Maaf, mesinnya masih diperbaiki.." ucap panitia.
Di tempatnya, di dalam ruang ganti, Trunks duduk santai. "Hei, pertandingan temanmu sudah dimulai.." ucap salah seorang anak di sana. "Kau tak ingin menyaksikannya??"
"Aku sudah tahu hasilnya." ucap Trunks. "Eh? hei, ayo kita menonton!!" anak itu mengajak teman-temannya untuk pergi menonton. Trunks masih tetap duduk di tempatnya.
"Hyat!! Hyat!!" Ikose memukul-mukul udara, sementara Goten masih tetap diam berdiri. "Huh, anak kecil sepertimu tak seharusnya ikut pertandingan seperti ini.." ucap Ikose. "Rasakan ini, pukulan super!!" anak itupun memulai serangan. "Hyaaat!!!"
Goten mampu menahannya hanya dengan satu jari telunjuk. Ikose mulai gemetar. Namun, ia belum menyerah. Anak itu kembali mencoba untuk menyerang, dan kali ini dengan tendangan. Akan tetapi, Goten tetap mampu dengan mudah menahannya.
"Hei, lakukanlah dengan serius, sekeras yang kau bisa.." ucap Goten. "K-kau!! ternyata kau lumayan juga ya..."
"Uwohohoho, Ikose-chan akan segera menunjukkan kehebatannya!!" ucap heboh ibu anak itu. "Tapi sepertinya anak bodoh itu akan segera kalah.." ucap Bulma. "Ikose-chan!! Kau harus menang demi mama mu ini!!!" teriak ibu Ikose lagi.
Tap tap tap!! Ikose melancarkan pukulan dan tendangan bertubi-tubi, namun Goten tetap mampu menahan itu semua. "Cuma segini ya?" ucap Goten. Lalu, "Baiklah.." Goten melancarkan satu pukulan tepat di wajah dan kemudian anak itu langsung pingsan.
Goten memberi salam penutup dengan menundukkan tubuhnya. "Hebat!!! Dia menjatuhkannya dengan satu pukulan!!!" ucap penonton. "Aha, dia menang!! Dia menang!!" ucap Goku. "Tentu saja dia yang menang.." ucap Krilin.
"Hei, Ikose-kun, Ikose-kun.." pembawa acara mencoba untuk membangunkan anak itu. Namun, anak itu tak bangun juga. "Dia pingsan, pemenangnya adalah Son Goten!!" ucap pembawa acara.
Para penonton bersorak, sementara ibu Ikose sudah benar-benar kesal sekarang. "Arghhh!!! Aku tak tahan lagi!!!" ibu-ibu bertubuh besar itu hendak mengamuk, namun kemudian Chichi membuatnya pingsan dengan satu pukulan. "Sekarang kita bisa tenang.." ucap Chichi.
"Menakjubkan!! Temanmu mengalahkannya dengan satu pukulan!!" ucap anak kecil tadi pada Trunks. "Bukankah sudah kubilang? Aku sudah tahu hasilnya." ucap Trunks. "A-ah, iya sih.."
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 3
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/05/dragon-ball-z-episode-211-bagian-2.html#ixzz2VeEsGasY
Versi Teks Dragon Ball Z Episode 211 bagian 1
Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 210
Pertandingan divisi Junior telah dimulai. Beberapa babak sudah berlalu, termasuk pertandingan singkat antara Trunks dan anak sombong yang menjadi lawannya. Kali ini, yang akan bertanding adalah Son Goten. "Berikutnya, babak 16, Ikose-kun usia 14 tahun melawan Son Goten-kun usia 7 tahun!!" ucap pembawa acara.
Para penonton bersorak, dan kemudian dua anak muncul, Goten dan lawannya. Musuh Goten terlihat begitu percaya diri. Sementara, Goten kelihatan agak gugup. Dengan langkah malu-malu, Goten berjalan menuju arena. "Huh, dasar bocah ingusan.." ucap lawan Goten,
"Ah, sekarang giliran Goten.." ucap Krilin. Ia dan rombongannya masih tetap menonton dari atas. "Aku sudah tak sabar ingin melihat pertarungannya." ucap Goku.
"Ikose-chan!!! Jangan sampai kalah seperti kakakmu!!!" teriak ibu Ikose dari kursi penonton. Ternyata, bocah yang akan Goten lawan adalah adik dari musuh Trunks yang waktu itu dikalahkannya.
"Goten-chan!! Kau harus mengalahkannya!!!" dukung Chichi dari sebelah wanita tadi. "Cih, sepertinya ada nenek sihir lagi.." ucap ibu Ikose, "Apa kau pikir kali ini anakku akan kalah lagi? Tidak mungkin, tidak mungkin!!" lanjutnya.
"Aah, sepertinya ada anak bertampang idiot lagi yang akan bertanding.." ucap Bulma. "Ternyata dia itu adiknya ya, pantas saja..." lanjutnya. "!!" ibu Ikose kesal. "Kali ini anakku tak mungkin kalah!! Yang akan kalah itu adalah si bocah kerdil itu!!" bentaknya.
Goten dan lawannya telah sama-sama ada di arena, di sisi masing-masing. Melihat banyaknya penonton yang hadir, Goten menjadi semakin gugup. "Wah... banyak sekali orang yang menonton.." ucapnya.
"Huh, begitu saja kau heran.." Ikose meremehkan Goten. "Hehe.." Goten hanya garuk-garuk kepala. "Eeh??" pembawa acara baru menyadarinya. "Wajahnya itu... kalau tidak salahkah... Son Goten?? Ah, pasti anaknnya Son Goku." pembawa acara teringat akan Son Goku saat dia masih kecil dulu.
"Baik!! Pertandingan dimulai!!" pembawa acara memulainya. Ikose memasang kuda-kuda, sementara Goten memberi salam dan masih berdiri. "Goten, pelan-pelan saja!!" teriak Chichi. "Ikose-chan, hajar dia!!!" teriak ibu Ikose.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 2
Pertandingan divisi Junior telah dimulai. Beberapa babak sudah berlalu, termasuk pertandingan singkat antara Trunks dan anak sombong yang menjadi lawannya. Kali ini, yang akan bertanding adalah Son Goten. "Berikutnya, babak 16, Ikose-kun usia 14 tahun melawan Son Goten-kun usia 7 tahun!!" ucap pembawa acara.
Para penonton bersorak, dan kemudian dua anak muncul, Goten dan lawannya. Musuh Goten terlihat begitu percaya diri. Sementara, Goten kelihatan agak gugup. Dengan langkah malu-malu, Goten berjalan menuju arena. "Huh, dasar bocah ingusan.." ucap lawan Goten,
"Ah, sekarang giliran Goten.." ucap Krilin. Ia dan rombongannya masih tetap menonton dari atas. "Aku sudah tak sabar ingin melihat pertarungannya." ucap Goku.
-------- Dragon Ball Z Episode 211 --------
Turnamen Berlanjut!! Trunks vs Goten!!
Teks Version by www.Beelzeta.com
Turnamen Berlanjut!! Trunks vs Goten!!
Teks Version by www.Beelzeta.com
"Ikose-chan!!! Jangan sampai kalah seperti kakakmu!!!" teriak ibu Ikose dari kursi penonton. Ternyata, bocah yang akan Goten lawan adalah adik dari musuh Trunks yang waktu itu dikalahkannya.
"Goten-chan!! Kau harus mengalahkannya!!!" dukung Chichi dari sebelah wanita tadi. "Cih, sepertinya ada nenek sihir lagi.." ucap ibu Ikose, "Apa kau pikir kali ini anakku akan kalah lagi? Tidak mungkin, tidak mungkin!!" lanjutnya.
"Aah, sepertinya ada anak bertampang idiot lagi yang akan bertanding.." ucap Bulma. "Ternyata dia itu adiknya ya, pantas saja..." lanjutnya. "!!" ibu Ikose kesal. "Kali ini anakku tak mungkin kalah!! Yang akan kalah itu adalah si bocah kerdil itu!!" bentaknya.
Goten dan lawannya telah sama-sama ada di arena, di sisi masing-masing. Melihat banyaknya penonton yang hadir, Goten menjadi semakin gugup. "Wah... banyak sekali orang yang menonton.." ucapnya.
"Huh, begitu saja kau heran.." Ikose meremehkan Goten. "Hehe.." Goten hanya garuk-garuk kepala. "Eeh??" pembawa acara baru menyadarinya. "Wajahnya itu... kalau tidak salahkah... Son Goten?? Ah, pasti anaknnya Son Goku." pembawa acara teringat akan Son Goku saat dia masih kecil dulu.
"Baik!! Pertandingan dimulai!!" pembawa acara memulainya. Ikose memasang kuda-kuda, sementara Goten memberi salam dan masih berdiri. "Goten, pelan-pelan saja!!" teriak Chichi. "Ikose-chan, hajar dia!!!" teriak ibu Ikose.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 211 bagian 2
Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/05/dragon-ball-z-episode-211-bagian-1.html#ixzz2VeEEItqc
Langganan:
Komentar (Atom)